Soal Hoaks di Pemilu 2019, Gus Muwafiq: Karena Hoaks Lebih Murah

2634

Probolinggo (wartabromo.com) – Gelaran Pemilu 2019 sebentar lagi diselengarakan secara serentak oleh KPU Republik Indonesia. Agar rakyat menggunakan hak pilihnya secara maksimal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggandeng KH. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq).

Dalam ceramah singkatnya, Gus Muwafiq mengatakan, Indonesia adalah negara terdiri dari keanekaragaman suku dan bahasa. Serta budaya yang bersatu menjadi bangsa Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah problem kebangsaan. Indonesia bisa kuat dan punya persatuan karena punya Pancasila.

Ceramah kebangsaan ini, tentunya diselingi joke-joke khasnya. Sehingga gelak tawa sekitar 1.500 peserta memenuhi gedung Islamic Center Kraksaan, pada Kamis (28/3/2019) sore. “Setiap negara memiki problem kebangsaan. Indonesia mampu mengelola problem tersebut dengan berdiri di atas bangsa, itulah kehebatan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain,” kata ulama kelahiran Lamongan itu.

Baca Juga :   Mencoblos Melampaui Pukul 13.00 WIB, Bolehkah?

Terlebih lagi menjelang pemilihan presiden dan legislatif pada 17 April mendatang. Disebutnya, saat ini banyak fitnah dan isu-isu hoaks sengaja dilontarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Berita palsu ini, rentan memecah belah persatuan bangsa. Bahkan isu-isu hoaks pada kontestasi politik saat ini sudah menjurus pada isu agama hingga pribadi seseorang.

“Gencarnya hoaks saat ini karena biaya hoaks memang lebih murah dari biaya konsolidasi. Tinggal beli smartphone, buat dan share berita hoaks. Oleh karena itu, kita harus tetap rukun dan tidak mempercayai hoaks dalam menentukan pilihan pada pemilu nanti,” ungkap Gus Muwafiq.

Sarasehan menuju pelaksaan pemilu damai ini, diikuti oleh ribuan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Probolinggo, Forkopimda dan sejumlah organisasi kepemudaan. “Sarasehan ini bertujuan untuk memantapkan pemilu mendatang, agar berjalan sukses dan aman. Serta mempererat simpul–simpul yang kendor akibat perbedaan pilihan,” kata Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari. (saw/saw)