Pengangguran Naik saat Investasi Melonjak, Apa Yang Salah?

2399

Bukan hanya sektor ketenagakerjaan. Pada sisi lain, meningkatnya indikator ekonomi yang ditandai dengan capaian investasi itu juga tidak membawa dampak positif terhadap kesenjangan antarwilayah. Bahkan, dibanding tahun-tahun sebelumnya, tingkat kesenjangan semakin lebar.

Kian lebarnya tingkat kesenjangan tersebut mengindikasikan pemerintah minim terobosan terkait pemerataan ekomoni. Utamanya dalam konteks pemerataan daerah investasi yang dimaksud. “Artinya, investasi yang masuk hanya di wilayah itu-itu saja. Akibatnya, daerah yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin,” jelas Fajri melalui percakapan WhatsApp, Senin (8/04/2019).

Dalam perspektif investor, tentu menjadi hal yang masuk akal ketika kesiapan infrastruktur demi menunjang akses sebagai pertimbangan utama ketika menanamkan modalnya. Karena itu, untuk menepis kesenjangan antarwilayah itu, menjadi tugas pemerintah untuk membuat terobosan dalam rangka pemerataan jaringan infrastruktur.

Baca Juga :   Gus Ipul Klaim Ekonomi Kota Pasuruan Naik 3,4 Persen

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengatakan, meningkatnya investasi di wilayahnya memang tak lepas dari kecakupan infrastuktur. Mulai dari akses jalan tol, hingga sumber energi seperti jaringan gas dan juga listrik. “Kondisi ini yang kemudian menjadi Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu daerah favorit untuk berinvestasi,” terang Irsyad. ke halaman 2

Irsyad tak mengelak, meski belakangan nilai investasi naik, jumlah pengangguran justru melonjak. Menurutnya, hal itu terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya, musim kemarau tahun lalu yang dinilainya lebih panjang dibanding sebelumnya. Kondisi itu mengakibatkan sebagian petani tidak bisa beraktivitas alias menganggur.

Penyebab lainnya adalah momen kelulusan yang pada akhirnya berkontribusi pada jumlah pengangguran. “Ditambah lagi barengan dengan kelulusan. Jadi, angka mereka yang tidak bekerja makin banyak. Karena saat survei itu dilakukan, sebagian baru lulus, belum masuk kuliah,” jelasnya.

Baca Juga :   Revisi Perda RTRW Tak Kunjung Kelar, Investasi di Kabupaten Probolinggo Terganggu

Menurut Irsyad, bagaimanapun juga, pertumbuhan ekonomi yang ditopang investasi tinggi harus tetap diapresiasi. Apalagi, di luar pengangguran, beberapa variabel lain juga tumbuh positif. Seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat, serta kemiskinan yang jauh lebih berkurang.

Terkait pengangguran, tentu pihaknya akan melakukan upaya-upaya agar investasi bisa lebih maksimal dalam menyerap tenaga kerja. Termasuk, dengan penyiapan infrastruktur di wilayah timur guna menekan disparitas antarwilayah. “Kemarin, bisa jadi memang menunggu. Tapi, sekarang tol juga sudah nyambung ke timur. Jadi, ke depan kami tetap optimis investasi juga makin merata,” terang Irsyad. (*)