Probolinggo (wartabromo.com) – Tim Rukyatul Hilal Kemenag Kabupaten Probolinggo melakukan pengamatan bulan di pantai Duta Desa Randu Tatah, Kecamatan Paiton guna menentukan awal Ramadhan 1440 hijiriyah, Minggu (5/5/2019). Sayang karena cuaca tak mendukung, hilal pun gagal terlihat.
Dalam pengamatan manual ini, Kemenag juga melibatkan Pengadilan Agama dan Pemkab setempat. Serta ormas seperti NU, Muhamadiyah, dan Alirsad. Sementara dari perguruan tinggi, ada Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong dan Unuja Paiton.
“Kami juga menggandeng instansi samping, ormas dan perguruan tinggi,” kata Kasi Penyelenggara Syariah Kemenag Kabupaten Probolinggo, Muhamad Sa’dun.
Berbekal 3 Hilal Tracker (alat meilhat bulan), tim rukyatul hilal Kemenag melakukan pengamatan mulai sekitar pukul 17.00 WIB. Selain itu, tim juga menggunakan Gawang Lokasi, Benang Azimuth, GPD dan Kompas sebagai pelengkap. Ada juga yang menggunakan teropong bipolar.
Sa’dun menuturkan dalam perhitungan ilmu falaq diketahui jika tinggi hilal pada Minggu sore diperkirakan akan bberada diatas 5 derajat. Sehingga kemungkinan hilal terlihat dengan mata telanjang sangat besar.
Namun, dalam pengamatan yang dilakukan selama kurang lebih 22 menit itu, mendung menyelimuti langit Probolinggo. Sehingga hilal tak terlihat dalam pengamatan kali ini. Begitu juga dengan tim yang menggunakan teropong bipolar.
Meski tak melihat hilal, tim Kemenag Kabupaten Probolinggo tetap melaporkannya ke Kemenag RI. Sebagai acuan sidang itsbat penentuan awal ramadhan oleh Pemerintah. Diperkirakan potensi 1 Ramadhan dan Syawal tahun ini bersamaan.
“Kami terkendala cuaca, sehingga hilal tidak terlihat di sini. Namun, dari laporan beberapa rekan-rekan yang lain, hilal dapat di lihat di bukit Condro Gresik. Meski begitu, kami menunggu hasil sidang itsbat untuk penentuan Ramadan,” kata alumni Ponpes Nurul Jadid ini. (saw/saw)
