Manajemen Pabrik Pengolahan Kayu Probolinggo Berpotensi Jadi Tersangka

2141

Probolinggo (wartabromo.com) – Satreskrim Polres Probolinggo terus menyelidiki kematian Heru Lintang Cahyono (23), seorang karyawan PT Mandiri Jaya Succesindo. Manajemen berpotensi menjadi tersangka dalam kasus kecelakaan kerja itu.

Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto mengatakan pihaknya kini tengah mendalami dugaan kesalahan SOP. Yakni dengan memeriksa saksi dari manajemen PT Mandiri Jaya Succesindo (MJS).

“Hari ini kami memanggil mereka untuk dimintai keterangan terkait kematian korban,” ujarnya Senin (8/7/2019).

Riyanto tak menampik jika nantinya ada dari pihak manajemen yang dijadikan tersangka. Entah itu level bawah atau level atas.

Baca juga : Ada Karyawan Meninggal, Polisi Segel Pabrik Pengolahan Kayu Probolinggo

“Tergantung dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik. Ya berpotensi untuk dijadikan tersangka atas kematian korban,” ungkap mantan Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota ini.

Baca Juga :   Pemotor Tewas Diserempet Truk di Simpang Taman Dayu, hingga Harga Tomat Anjlok l Koran Online 17 Sept

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Heru Lintang Cahyono (23), warga Dusun Pasar, Desa Pajurangan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, tewas dengan kondisi mengenaskan. Paska tubuh pemuda ini, terjepit mesin pengeleman (glue spider) di pabrik pengolahan kayu PT Mandiri Jaya Succesindo di desa setempat, Sabtu (6/7/2019).

Kematian itu diakibatkan karena tangan kanan hingga dada terjepit, meski korban sempat dilarikan ke RSU Wonolangan Dringu.

Paska kejadian, anggota Satreskrim melakukan olah TKP. Setelah mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari beberapa saksi di lokasi, petugas kemudian menyegel pabrik. Utamanya beberapa spot tempat terjadinya kecelakaan tersebut di dalam pabrik. Sebab diduga ada indikasi kelalaian dari pabrik, yang tidak sesuai dengan SOP.

Baca Juga :   Nekat Nyolong Motor Petani Sumberasih, Warga Jember Dimassa

Diketahui pabrik kayu yang berada jalur pantura itu, belum mempunyai ijin dari Pemkab Probolinggo. Segel dari Satpol PP setempat masih terlihat dari luar pabrik. Namun, ada sebagian mesih dieroperasikan.

“Sebenarnya, belum beroperasi penuh, masih trailer atau percobaan mesin. Tapi karena kejadian itu, kami segel,” tandas perwira dengan 3 balok di pundak ini. (cho/saw)