Misteri Nama Syaifullah dalam Kasus Penipuan Haji: Dibilang Penanggung Jawab hingga Dapat Transferan

2377

Surabaya (WartaBromo.com) – Sebanyak 59 calon haji (Calhaj) mengaku jadi korban penipuan oleh warga Bangil, Kabupaten Pasuruan. Uang lebih setengah miliar rupiah milik puluhan korban itu amblas.

Hal tersebut terungkap dalam informasi dan data terkait laporan dugaan penipuan yang ditudingkan terhadap Murtadji Djunaidi (63), warga di Jl. Musing 16-A RT01/RW01 Kelurahan Bendo Mungal, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Diungkapkan, dari 59 Calhaj itu terkumpul uang lebih setengah miliar rupiah, diterimakan kepada Djunaidi. Jumlah uang sebanyak itu dikeluarkan korban berkisar Rp3 juta hingga Rp35 juta. Korban menyetorkannya kepada Djunaidi, di antaranya secara tunai, bahkan beberapa lainnya dilakukan dengan cara transfer.

Di hadapan penyidik, Djunaidi mengakui bila telah menerima sejumlah uang tunai maupun transfer dari korban, melalui Bank BRI dan Bank Mandiri yang dimiliki. Hanya saja sebagian besar jumlah yang diterima Djunaidi dikirimkan ke rekening Bank BCA dan Bank Mandiri milik Syaifullah.

Baca Juga :   Kemenag Pasuruan Ajukan 140 CJH Lansia Berangkat ke Makkah Tahun Ini

Nama Syaifullah inilah yang kemudian diungkap Djunaidi sebagai penanggung jawab soal ajakan percepatan pemberangkatan haji ini.

Salah satu modus dugaan penipuan inipun terungkap yakni dengan mempersilahkan pihak keluarga korban melunasi sisa kekurangan biaya percepatan, apabila Calhaj yang bersangkutan sudah berangkat.

Hal lain, yang membuat puluhan calon haji ini kepincut adalah pada janji mempermudah pengurusan penerbitan dokumen paspor maupun visa, yang diberikan langsung kepada korban, dengan hanya cukup memberikan cap jari pada saat akan berangkat dan penyerahan tas/koper berikut kain ihram.

Sampai saat ini belum ada penjelasan disampaikan terkait sosok bernama Syaifullah, yang disebut Djunaidi kepada penyidik. Pastinya, sosok misterius ini yang meminta Djunaedi, hingga meng-collect puluhan calon haji dari berbagai daerah, dengan janji dapat memberangkatkan haji tahun ini.

Baca Juga :   90 CJH di Pasuruan Dinyatakan Mundur

Baca: Tipu Puluhan Calon Haji, Warga Bangil Dilaporkan ke Polisi

Sekadar informasi, sebanyak 59 Calhaj itu berasal dari Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, Malang, Pamekasan, serta Sumenep. Beberapa lainnya malah berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan; dan Sanggau, Kalimantan Barat.

Meski menjadi korban penipuan, mereka sebenarnya telah tercatat secara resmi sejak 2010 hingga 2018 yang akan diberangkatkan oleh Kemenag pada 2022 sampai 2042. (ono/ono)