Nguling (wartabromo.com) – Pedagang hewan asal Probolinggo serbu Pasar Nguling pada Jumat (17/04/2020). Serbuan ini dilakukan setelah sejumlah pasar hewan di Probolinggo ditutup sementara karena Covid-19.
Ismail, pedagang hewan asal Probolinggo mengaku datang ke Pasuruan untuk berjualan. Sebab, di tempat biasa Ia mengais rezeki ditutup untuk sementara, karena masuk zona merah corona.
“Sekarang memang tidak diperbolehkan untuk berjualan,” ungkap Ismail kepada wartabromo.com.
Ismail dkk kemudian berinisiatif untuk berjualan di Pasar Nguling. Sebab, pasar tersebut sampai saat ini masih dibuka untuk umum. Namun, keinginan ini ditolak oleh pedagang di Pasar Nguling.
“Semakin bingung, di sana tidak boleh, di sini pun juga tidak boleh,” kata Ismail.
Ia berharap agar teman-teman pedagang yang sudah membawa puluhan hewan ternak bisa tetap menjual sapi dan kambingnya di pasar Nguling. Mereka pun menawarkan kesepakatan dengan tidak berjualan setiap hari.
“Yah kalo bisa yah hari Kamis sama Minggu diizinkan,” lanjut Ismail.
Sugiato, Kepala Pasar Nguling mengungkap, setelah adanya penolakan tersebut, pihaknya mengadakan mediasi. Apalagi, kedatangan para pedagang hewan dari Probolinggo membuat pasar semrawut.
Mereka juga disebut-sebut tak mengindahkan tentang bahaya virus corona. Seperti tak menggunakan masker dan tak menjaga jarak.
“Karena banyak pedagang yang tidak tertib di wabah virus corona ini,” tutur Sugianto.
Saat ini pihaknya melakukan diskusi dengan Pemkab Pasuruan. Sebab, selain Probolinggo, Kabupaten Pasuruan juga sama-sama masuk zona merah corona.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Probolinggo menutup operasional 8 pasar hewan sejak Rabu, 8 April 2020.
Kedelapan pasar itu adalah Pasar Hewan Banyuanyar, Kecamatan Banyuanyar; Pasar Hewan Maron, Kecamatan Maron; dan Pasar Hewan Leces, Kecamatan Leces.
Kemudian Pasar Hewan Muneng, Kecamatan Sumberasih; Pasar Hewan Tambak Rejo, Kecamatan Tongas; Pasar Hewan Bucor, Kecamatan Pakuniran dan Pasar Hewan Besuk, Kecamatan Besuk. (don/may).
