Kampanye Pilwali, Gus Ipul Temui Pelaku Industri Kreatif, Teno Sapa Warga Kebonsari

1342

Pasuruan (WartaBromo.com) – Pada masa kampanye ini, kedua paslon yang bakal bertanding di pilwali Kota Pasuruan berupaya merangkul berbagai elemen masyarakat. Upaya kembangkan industri kreatif hingga jaminan kesehatan jadi pokok kampanye kedua calon kali ini.

Hari ini, Kamis (01/10/2020) Calon Wali Kota Pasuruan nomor urut 1, Saifullah Yusuf, menemui para pemuda pelaku industri kreatif di Kota Pasuruan.

Pertemuan itu dilaksanakan di Rumah Makan di Kota Pasuruan. Di hadapan para pelaku industri kreatif ini, Gus Ipul memaparkan program beserta konsep untuk mengembangkan industri kreatif yang ada di Kota Pasuruan.

Salah satu yang ia paparkan adalah program bernama Motif. Motif ialah kepanjangan dari penguatan UMKM dan industri kreatif. Gus Ipul mengatakan, bakal membangun tempat pelatihan dan perkumpulan bagi industri start up.

Baca Juga :   Berikut Daftar Kecamatan 10 Pasien Positif Covid-19 Berasal

“Program ini juga akan memberikan insentif modal usaha mikro dan ekonomi kreatif terpadu. 1 kelurahan 1 collaborative space atau tempat pelatihan dan berkumpul. juga 1 kecamatan 1 co working space atua fasilitas untuk belajar dan bekerjasama,” ujar Gus Ipul.

Sementara itu calon Wali Kota Pasuruan nomor urut 2, Raharto Teno Prasetyo, hari ini blusukan ke kampung-kampung dan pasar di wilayah Kecamatan Panggungrejo.

Kampanye Teno dimulai pada sore hari sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Melati, Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Di kampung ini, Teno bertemu dengan sejumlah warga dan menyampaikan salah satu programnya soal kesehatan.

Pada tahun 2019 Teno selaku Plt Wali Kota Pasuruan mengambil kebijakan berupa jaminan kesehatan bagi warga. Pada tahun yang sama, Kota Pasuruan terdaftar sebagai salah satu kota Universal Health Coverage (UHC).

Baca Juga :   Curi Motor di Randupitu, Warga Pasrepan Digeruduk Polisi

Kebijakan ini memang kebijakan pemerintah pusat yang bekerja sama dengan BPJS, namun eksekusinya diserahkan kepada kepala daerah. Kota Pasuruan memutuskan mengeksekusi kebijakan itu.

Per hari ini, lanjut Teno, sudah 95,4% warga Kota Pasuruan yang tercover program jaminan kesehatan ini. Mengapa tidak bisa mencapai 100%? Menurut Teno, ada warga Kota Pasuruan yang menjadi peserta BPJS secara mandiri dan ada pula pegawai swasta yang jaminan kesehatannya sudah dibayarkan oleh kantor tempatnya bekerja.

“Karena kami mempunyai prinsip, bahwa kesehatan masyarakat merupakan skala prioritas dan termasuk dalam visi misi TEGAS,” kata Teno. (tof/ono)