Indah! Talenan Lukis Cantik Duo Dara Probolinggo

2489

Telenan atau papan masak acap kali dipandang sebelah mata. Lumrahnya hanya digunakan di dapur sebagai piranti masak. Namun, di tangan dua gadis asal Kabupaten Probolinggo, talenan menjadi barang wah, sebagai media lukisan.

Laporan: Lailatuansyah, Probolinggo

TALENAN lukis itu, merupakan karya dua gadis yakni Leda Azzadinnas Haque dan Ledy Fitra Ramadhani. Saat wartabromo.com berkunjung, kakak beradik tersebut tampak sibuk menyiapkan talenan yang dipesan pembeli melalui salah satu aplikasi online shop.

Sebuah talenan dengan lukisan alam dan keindahannya terlihat.
Leda Azzadinnas Haque, si kakak, menyebut ide awal sebenarnya tumbuh sejak 2017 lalu. Ketika bermain ke dapur pondok untuk menemui salah satu rekan. Ia melihat, talenan lebar yang digunakan santri lain untuk memasak. Darah seni yang mengalir dari Ismam, sang ayah, membuatnya menangkap ide untuk membuat lukisan di atas talenan.

Baca Juga :   DLH Telusuri Pembuang Sampah Medis di Sungai Kedungrejo

“Di situ saya melihat, telenan lebar yang digunakan santri lain untuk memasak. Bisa juga nih, dipakai sebagai media lukis. Karya pertama saya adalah talenan buat teman pondok yang ultah,” tutur Leda yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Gontor.

Ternyata sambutan temannya luar biasa dan terkesan dengan lukisan yang dibuat Leda. Hal itu, membuat gadis yang berdomisili di Desa Sumur Mati, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo itu, berbunga-bunga.
Sebab, selain hemat uang, hasil karyanya membuat orang lain bahagia.

Sehingga terpikirkan untuk komersial karyanya. Sayang, karena kesibukan di pondok dan tugas akhir perkuliahan membuat ide itu tak berwujud.

“Baru mulai lagi pada awal Maret. Ketika harus pulang ke rumah karena pandemi covid19 mendera. Di tengah gabut dan iseng karena banyak waktu luang, akhirnya saya buat lagi itu. Kebetulan adik saya, Ledy, juga di rumah. Jadilah kami berdua serius memasarkannya,” terang sarjana farmasi itu.

Baca Juga :   Pasar Nguling Terbakar hingga Sunset di Pantai Mayangan | Koran Online 8 Okt

Meski belajar secara otodidak, keduanya berani memasarkannya. Platform media sosial dimanfaatkan sebagai sarana promosi. Tentunya juga aplikasi online shop yang ada. Pemesan dapat menambahkan ucapan maupun kata-kata, untuk diletakkan dalam talenan lukis berbahan dasar limbah kayu, yang didapat di sekitar Probolinggo itu.

“Banyak pesanan kemudian datang. Awalnya berasal dari rekan dan kalangan terdekat saja,” sebut dara kelahiran 26 tahun silam itu.

Dari kolaborasi keduanya, 1 talenan lukis mampu diselesaikan dalam 1 jam, menggunakan cat akrilic.
Putri pasangan Ismam dan Rahayu Listiani itu, mampu meraup omzet sampai Rp5 juta lebih.

Dengan kisaran harga mulai dari Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per talenan lukis, dengan desain yang sudah ada. Sementara untuk talenan lukis custom, berkisar antara Rp70 ribu lebih, tergantung dari kerumitan desain.

Baca Juga :   Hujan Deras, Kabel PLN Melintang di Jalan Desa Wonotoro

“Respon masyarakat cukup baik. Pesanan terbanyak berasal dari Jawa Barat, terjauh sampai ke Batam Riau. Kalau yang kostum memang lebih mahal, karena menyesuaikan dengan materi pemesan,” timpal Ledy, si adik. (*)