Pandemi, Wisatawan di Dua Air Terjun di Tretes Cuma Capai 30 Persen

1599

 

Prigen (WartaBromo.com) – Kunjungan wisata air terjun Kakek Bodo dan Putuk Truno belum mencapai target pada tahun 2020. Target yaang ditentukan sebelumnya di atas 120 ribu pengunjung untuk Kakek Bodo, dan 95 ribu untuk Putuk Truno.

General Manajer KBM Eco Tourism Perhutani Jawa Timur Berthus Sudarmeidi mengatakan, realisasi target kunjungan wisata di dua air terjun tersebut disebabkan oleh pandemi covid-19. Bahkan tempat wisata tersebut sempat ditutup selama 5 bulan.

“Pandemi ini berpengaruh besar terhadap kunjungan wisata di dua air terjun. Target kami di Kakek Bodo 120 ribu, realisasinya sampai kemarin masih 35 ribu. Sedangkan Putuk Truno targetnya 95 ribu, tapi realisasinya masih 32 ribu,” kata Berthus saat mengunjungi Air Terjun Putuk Truno, Minggu (27/12/2020).

Baca Juga :   Terjaring Razia, Belasan WPS Tretes-Ngopak Didenda Rp300 Ribu hingga Rp1,5 Juta

Berthus menambahkan, pihaknya masih berusaha mencapai target kunjungan wisata di tengah pandemi covid-19. Berbagai cara telah dilakukan, salah satunya dengan menambah wahana dan perawatan wahana dan infrastruktur.

Bahkan di saat libur Natal, kunjungan wisatawan juga tidak mengalami peningkatan. Hal ini menurutnya terpengaruh oleh himbauan dari pemerintah agar masyarakat tidak merayakan liburan selama Nataru turut berpengaruh pada kunjungan wisata.

“Ditambah dengan berita-berita yang mengatakan untuk berlibur ke tempat wisata harus menggunakan surat tes anti-gen menjadi salah satu pemicu masyarakat enggan berwisata,” imbuhnya.

Senada dengan Berthus, Kepala Pengelola Wisata Air Terjun Kakek Bodo Erik Subagyo mengatakan, kunjungan wisata untuk Nataru menurun dibandingkan hari biasa.

Baca Juga :   Sebelum Dihabisi, Korban Ikut Booking Tiga Cewek

Menurut Erik, pada hari biasa, jumlah pengunjung di Kakek Bodo bisa tembus 900 orang. “Hari ini (27/12/2020) masih 447, biasanya di atas 900,” kata Erik.

Selain pandemi, menurut Erik, kondisi cuaca yang sering hujan menjadi penyebab turunnya jumlah pengunjung.

“Namanya wisata alam, kunjungan wisatawan cenderung menurun, pengaruh cuaca yang sering hujan. Itu berpengaruh sekali pada kunjungan wisatawan,” pungkasnya. (oel/asd)