Pemkab Probolinggo Kurangi Proyek Fisik, Refocusing Pertama Dapat Rp112 Miliar

870

Kraksaan (WartaBromo.com) – Pemkab Probolinggo melakukan alih fokus (refocusing) anggaran senilai Rp112 miliar pada APBD 2021. Sejumlah proyek fisik dikurangi, dialihkan untuk pelaksanaan vaksinasi dan penanganan covid-19 tahun ini.

“Pagu anggaran dikurangi oleh pusat untuk vaksinasi. Sehingga kota juga menyesuaikannya. Seperti petunjuk pusat, maka refocusing anggaran di daerah untuk pelaksanaan vaksinasi dan penanganan covid-19 di tahun ini,” kata Dewi Korina, Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Probolinggo pada Rabu, 10 Maret 2021.

Ia menyebut, pada refocusing tahap awal, anggaran yang dikepras berasal dari DAU (dana alokasi umum) dan DID (dana insentif daerah). Untuk DAU, Kabupaten Probolinggo mendapat pagu senilai Rp956 miliar.

Baca Juga :   Mau Dapat Duit dari Wartabromo? Yuk, Ikuti Kuisnya!

Namun dalam kebijakan terbarunya, pemerintah pusat mengurangi nilai pagu sebanyak 4 persen menjadi Rp926 miliar.
Dari nilai itu, Pemkab Probolinggo me-refocusing anggaran sebanyak 8 persen. Maka anggaran sebesar 74 persen dialihfokuskan pada kegiatan lainnya.

Sedangkan refocusing dari DID mencapai sekitar Rp7 miliar. Angka tersebut setara dengan 30 persen dari anggaran DID yang besarnya Rp22 miliar. “Dari refocusing yang dilakukan di semua OPD, total sebanyak Rp112 miliar kita fokuskan kembali,” lanjut Dewi.

Wanita kelahiran Jakarta itu mengatakan, sebagian besar OPD (organisasi perangkat daerah) terkena refocusing. Utamanya proyek fisik atau kegiatan yang dinilai tidak terlalu penting.

Proyek fisik itu seperti kegiatan pembangunan jalan di dinas PUPR (pekerjaan umum dan penataan ruang) dan pembangunan fisik di dinas perkim (perumahan kawasan permukiman dan pertanahan).

Baca Juga :   Pemuda asal Paiton Ditangkap Saat Jual Handphone Curiannya

Bahkan kegiatan di dinas kesehatan (dinkes) juga terkena recofusing. Namun, anggaran itu kemudian dikembalikan ke dinkes untuk penanganan covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi.

“Jadi khusus dinkes, nilai anggaran belanjanya bisa bertambah, meski banyak kegiatan yang harus ditunda karena refocusing,” tandas Dewi. (saw/ono)