Sabar Ya, BPBD Masih Mengusulkan Perbaikan Jembatan Penghubung Gempol-Pandaan

904

 

Gempol (WartaBromo.com) – Pemerintah mengusulkan perbaikan jembatan Ngipik di Dusun Ngipik, Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol yang ambruk ke pusat. Menipisnya anggaran disebut jadi penyebab jembatan tidak bisa diperbaiki oleh daerah.

Hal ini diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris. Dijelaskannya, anggaran BTT (biaya tidak terduga) Kabupaten Pasuruan tahun 2021 sudah menipis.

“BTT tahun ini totalnya Rp25 miliar. Sejak Januari sampai Februari lalu, total anggaran yang dikeluarkan sudah sebesar Rp21 miliar. Jadi sisanya sekitar Rp4 miliar an,” kata Harris, saat dihubungi via telepon, Selasa (16/03/2021) pagi.

Padahal setelah dilakukan penghitungan, anggaran yang harus dikeluarkan untuk perbaikan jembatan ditaksir mencapai Rp2 miliar. Hal ini membuat perbaikan jembatan yang menghubungkan Desa Sumbersuko di Kecamatan Gempol dan Desa Tawangrejo di Kecamatan Pandaan harus melibatkan pusat.

Baca Juga :   Pria Diceraikan Istri Gara-gara Mie dan Kopi hingga Sejarah Geladak Perak | Koran Online 11 Des

“Kalau sekarang ini masih di BPBD Jatim. Nah semoga segera mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari Ibu Gubernur, sehingga kalau sudah kita terima, langsung kami kirimkan ke pusat,” jelasnya.

Menipisnya anggaran kata Harris karena ada berbagai bencana yang terjadi dalam dua bulan terakhir. Mulai dari penanganan banjir, tanah longsor, hingga penanganan covid-19 di Kabupaten Pasuruan.

Harris berharap rekomendasi segera turun, supaya bisa segera disampaikan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

“Kami hanya bisa menunggu kapan rekom ini turun dan kalau sudah turun, kapan realisasi pembangunan jembatan, agar warga kembali sumringah,” singkatnya.

Saat ini BPBD Kabupaten Pasuruan telah memasang safety line dan kayu di area jembatan. Supaya tidak ada warga yang mendekat dilokasi jembatan, karena masih rawan amblas.

Baca Juga :   Mangkrak Setelah OTT KPK, Gus Ipul Lanjutkan Pembangunan Gedung PLUT

“Kami minta warga tidak menggunakan jalan di situ, karena kontruksinya berpotensi amblas. Selain itu ada kegiatan penambangan pasir batu illegal di sekitar jembatan sehingga diduga merusak kontruksi di sebelah selatan. Kita harapkan ke depan, kalau dibangun, tak ada lagi kegiatan tersebut, karena membahayakan jembatan dan masyarakat,” tutupnya.

Sekadar diketahui, Jembatan Ngipik memiliki panjang 25 meter dan lebar 4 meter. Jembatan itu patah di tiga titik. Dua titik yang patah masing-masing di bibir jembatan. Yaitu, jalan dari arah Sumbersuko, maupun dari arah Tawangrejo. Lalu, titik ketiga yang patah tepat di bagian tengah jembatan. Atas kejadian tersebut, akses warga terputus, sehingga mereka harus memutar sejauh 4 kilometer. (mil/may)