Volume Sampah di Probolinggo Meningkat, Dipicu Keranjingan Belanja Online?

1253

 

Krejengan (WartaBromo.com) – Volume sampah di Kabupaten Probolinggo naik drastis di triwulan pertama 2021. Meningkatnya sampah di antaranya diperkirakan karena banyaknya warga berbelanja via daring (dalam jaringan/online).

Hingga akhir Maret, sekitar 4.500 ton sampah masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Seboro di Kecamatan Krejengan. Jumlah itu naik sekitar 500 ton dibanding triwulan pertama tahun sebelumnya. Tiap hari, ada sekitar 52 ton sampah yang diangkut ke TPA.

“Naik antara 2 hingga 4 ton per harinya, dibanding tahun sebelumnya,” kata Kabid Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo, Zaenal Ansori pada Jumat, 2 April 2021.

Ia menduga kenaikan itu, berbanding lurus terhadap meningkatnya belanja secara daring selama pandemi Covid-19.

Baca Juga :   Pengemudi Teler Sabu hingga Tabrak Pohon Ternyata Kurir

“Kami menduga kenaikan itu, berkaitan dengan meningkatnya tren belanja online atau daring. Sebelumnya kan warga itu kalau berbelanja bawa wadah sendiri. Sekarang sudah banyak yang belanja online dan pastinya itu kan ada bungkus kemasan yang nantinya jadi sampah,” duganya.

Selain belanja online, faktor lainnya adalah hujan. Sampah yang terkena hujan, utamanya sampah organik otomatis bobotnya bertambah berat. “Jadi tidak heran kalau sampah semakin banyak dan berat,” imbuh pria yang berdomisili di Kecamatan Pajarakan itu.

Meski volume sampah mengalami peningkatan, kapasitas TPA Seboro masih cukup untuk menampung sampah. Itu karena petugas melakukan daur ulang terhadap sampah organik dan non-organik.

“Insya-Allah sampai akhir tahun 2022 masih cukup. Karena sampahnya terus kami proses, ada yang kami jadikan ecobrick dan ada juga yang kami jadikan pupuk kompos,” tandas Zaenal. (cho/saw/ono)