Pentingnya Ikhlas dalam Memberi Maaf saat Bersilaturahmi

1195

Pasuruan (wartabromo.com) – Upaya memberi dan saling memaafkan ketika Hari Raya Idul Fitri bukan hanya sekedar formalitas saja. Melainkan harus tertanam rasa ikhlas di dalam hati.

“Momen silaturahmi, serta meminta dan memberi maaf itu tidak akan berefek sama sekali jika di dalam hati masih ada kebencian dan ketidak ikhlasan,” tutur Kiai Nurkholis Al-Maulani, Pengasuh Pondok Pesantren Metal Muslim Al-Hidayah Rejoso.

Mengapa dikatakan demikian? Pasalnya, rasa ikhlas akan membantu seseorang senantiasa berpikir positif dan mempererat tali persaudaraan. Apalagi bagi seorang muslim, apabila dapat memberi dan meminta maaf dengan ikhlas, sudah pasti Allah swt akan memberikan pahala.

Ia juga menuturkan, sekalipun bersilaturahmi dengan 1000 orang, apabila hati tak dilandasi keikhlasan maka akan percuma. Pun sebaliknya, sekalipun tak pernah saling mengutarakan maaf, apabila hati sudah dilandasi keikhlasan, maka Allah akan memberikan pahala dan ampunan.

“Saudara-saudaraku, memaafkan dan meminta maaf itu penting, tetapi saling mengikhlaskan kesalahan jauh lebih penting. Khususnya bagi yang tak bisa menjabat tangan secara langsung di momen Hari Raya Idul Fitri kali ini karena masih dalam keadaan pandemi Covid-19, maka cukup ikhlaskan,” lanjutnya.

Dilanjutkan Kiai Nurkholis, sekalipun dalam situasi pandemi Covid-19, silaturahim harus tetap dilakukan. Hanya saja dengan cara yang berbeda, misalnya video call maupun telepon. Sebab, perintah silaturahmi diturunkan langsung oleh Allah swt.

Tak hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, maka hendaklah bersilaturahmi.”

“Maka dari itu, sekalipun pandemi Covid-19 menjadi penghalang untuk bertemu, setidaknya usahakan untuk mengirim permohonan maaf, baik melalui Whatsapp, telepon maupun video call. Serta, meminta dan berikanlah maaf dengan ikhlas,” tutup Kiai Nurkholis. (trj/may)