Berkat BPUM, Guru Honorer Ini Eksis Berjualan Dari Rumah

1112

“Alhamdulillah, uang sebesar Rp2,4 juta itu kemudian saya pergunakan sebagai tambahan modal. Di tahun ini, saya juga dapat senilai Rp1,2 juta, saya masukkan juga sebagai modal. Alhamdulillah, usaha ini dapat berkembang, meski menggunakan ruang tengah rumah,” terang Ami.

Sebagai pelaku usaha dan guru, ia berharap masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dengan memakai masker, hindari kerumunan, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menahan diri untuk bepergian. Harapannya virus Corona tersebut dapat diminimalisir penyebarannya.

“Setahun lebih pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tentunya semua ingin normal kembali, baik di dunia pendidikan, wisata maupun ekonomi. Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir,” kata anak pertama pasangan Saruk dan Sania itu

Baca Juga :   Wisata Bromo Tepar

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengatakan untuk tahun 2020, BPUM dicairkan kepada kurang lebih 40.000 pelaku usaha mikro. Dengan total uang Rp 100 miliar yang beredar di Kabupaten Probolinggo.

“Dengan adanya BPUM ini, untuk membantu permodalan di masing-masing usaha mikro, guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. Bukan sebagai hibah sosial,” ujar ia saat dikonfirmasi secara terpisah oleh warabromo.com.

Untuk 2021, pengusulan BPUM dimulai 20 hingga 28 April 2021. Berkoordinasi dengan semua Kasi Ekonomi di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo. Pendaftar BPUM tahap I yang sudah terentry di Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah RI mencapai 5.302 pelaku usaha mikro.

Baca Juga :   Gara-gara Jalan Bergelombang, Pikap Kecelakaan di Tol Paspro

“Jika nanti dinilai layak, maka pelaku usaha mikro tersebut akan mendapatkan alokasi BPUM yang langsung ditransfer oleh bank ke rekening masing-masing sebesar Rp 1,2 juta,” tandas Anung. (*)