Pasuruan (wartabromo.com) – Meningkatnya penggunaan media sosial yang tidak diimbangi dengan literasi digital membuat berita palsu alias hoaks kian masif. Tak heran jika sampai saat ini berita hoaks masih banyak beredar.
Dilansir dari beritasatu.com, menurut Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, hoaks merupakan kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menyaru sebagai kebenaran.
“Berita hoaks diciptakan oleh orang pintar tapi jahat, disebarluaskan orang baik tapi bodoh. Alasan mereka meneruskan berita hoaks karena berita tersebut didapatkan dari orang yang dipercaya, mengira bermanfaat, mengira benar, dan ingin dianggap jadi yang pertama tahu,” kata Yosep di acara diskusi publik di Jakarta, pada Senin (8/4/2019) lalu.
Lebih lanjut, Yosep meminta agar masyarakat senantiasa berhati-hati dan mengenali ciri-ciri berita hoaks. Apa saja ciri-cirinya?
1. Sumber Tidak Jelas
Ciri pertama berita hoaks adalah tidak adanya sumber yang jelas. Misalnya hanya berupa kata-kata opini dari penulis, tanpa mencantumkan sumber pengambilan data.
Apabila tanpa sumber jelas, maka sudah pasti tidak ada pihak yang bisa dimintai tanggung jawab atau klarifikasi.
2. Judul dan Pengantarnya Provokatif
Pembuat berita hoax berupaya membuat judul yang provokatif. Tujuannya agar berita yang dibuatnya memancing keinginan masyarakat untuk menyebarluaskan.
Sekalipun judulnya provokatif, isi berita yang hoax tidak senada dengan judul. Oleh karena itu, sebelum menyebar luaskan sesuatu biasakan membaca secara rinci.
3. Minta Supaya di Share atau Diviralkan
Ciri berikutnya yang mudah dikenali adalah terdapat kata-kata “Sebarkan berita ini.” Biasanya orang yang membuat informasi hoaks selalu “memaksa” penerima informasi untuk melanjutkan.
Apabila sebuah berita di bagian akhir terdapat kata-kata tersebut, maka bisa jadi itu adalah berita hoaks. Namun bolo warmo tetap harus melihat kontennya dulu ya. (trj/may)
