Pasuruan (wartabromo.com) – Cara mengatasi gangguan sihir atau mengusir jin dapat menggunakan daun bidara. Bagi umat muslim, daun bidara juga sudah digunakan sejak jaman Nabi Muhammad SAW.
Tak hanya kaum muslim saja yang percaya keampuhan daun bidara untuk mengusir Jin, masyarakat awam pun mempercayainya. Hanya saja, masih banyak yang tidak tahu cara menggunakan daun bidara untuk mengusir jin.
Dinukil dari beberapa sumber, begini caranya:
Pertama, ambil 7 lembar daun bidara yang masih segar langsung dari pohonnya. Bisa juga mengambil lebih dari 7 lembar, asalkan harus kelipatannya, yaitu 14, 21, 28 dan seterusnya.
Apakah tidak kebanyakan dan apakah tidak membuat pohon bidara mati jika sering dipetik? Tentu saja tidak.
Dikatakan Ustaz Khalid Basalamah dalam Channel YouTubenya, bidara adalah tanaman yang ajaib. Sebab pertumbuhannya sangat cepat dan tidak mudah layu sekalipun tidak disiram dengan sering.
“Daun bidara ini ajaib, tumbuhnya sangat cepat dan bila sekarang daunnya dipetik, esok harinya sudah muncul daun yang baru,” jelasnya.
Kemudian, lumat atau haluskan daun bidara tadi sampai hasilnya berbentuk semacam pasta. Tambahkan air minum, campurkan dengan daun bidara yang sudah dilumatkan tadi sampai rata, dan aduk perlahan. Bisa juga menggunakan air zam-zam untuk hasil yang lebih maksimal.
Setelah campuran daun bidara larut dengan air, bacakan doa-doa lebih dahulu. Adapun doanya sesuai dengan niat baik dari dalam diri sendiri. niatkan mengusir jin dan mintalah pertolongan kepada Allah swt.
Apa saja doa yang disarankan? yaitu, Al-fatihah, Al-ikhlas, An-Nass, Al-Falaq, Ayat Kursi ataupun ayat-ayat ruqyah lain yang ada di dalam Al-Qur’an. Bagi yang tidak fasih membaca doa, cukup berdoa di dalam hati dengan ikhlas dan memasrahkan semua kepada Allah swt.
Usai membacakan doa, aduk lagi ramuan bidara, bacalah basmalah terlebih dahulu sembari menarik nafas. Kemudian minum tiga kali tegukan.
Minum ramuan ini secara rutin sampai tubuh merasa tenang dan tidak merasa diganggu jin lagi. Apabila kurang yakin melakukannya sendiri, maka bisa meminta bantuan kepada alim ulama’ yang dipercaya. (trj/may)
