Lumajang (WartaBromo.com) – Pemerintah berencana menghentikan subsidi listrik yang diberikan pada masa pandemi Covid-19. Penghentian ini dilakukan mulai Juli bulan depan.
“Triwulan III 2021 belum dapat dilaksanakan dan kemungkinan untuk dilaksanakan kemudian kami lihat kondisinya,” kata Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dilansir dari Antara.
Pengentian disebabkan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan hasil yang positif pada kuartal I. Pada data BPS disebutkan, pertumbuhan ekonomi hanya minus 0,74 persen, membaik ketimbang pertumbuhan sebelumnya yang tercatat ,inus 2,19 persen.
Ditambah lagi, tren pertumbuhan ekonomi ini diikuti di beberapa daerah. Sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk menghentikan stimulus tarif listrik ini.
“Itu keputusan secara umum menyangkut juga bantuan sosial yang lain, tidak dibantu lagi oleh negara,” lanjutnya.
Sekadar informasi, stimulus tagihan listrik ini sudah berjalan sejak April 2020. Beberapa penikmatnya yakni pelanggan golongan rumah tangga 450 VA hingga 900 VA. Ada yang mendapatkan diskon hingga 100%, ada pula yang hanya 50%. Pemberian stimulus ini menghabiskan biaya hingga Rp 22,10 triliun berdasar data April 2021 lalu. (may/ono)
