Disperindag Berikan Kenyamanan Pengunjung; Ayo, Sobo Pasar!

1590

Pasuruan (Wartabromo.com) – Anda belum pernah ke pasar rakyat? Atau pengen ke pasar, tapi tidak mau berlama-lama. Itu bisa dimaklumi, karena bau sampah, penataan bidak yang semrawut atau yang lain.

Ya, itu wajah pasar jadul (jaman dulu). Kini, pasar daerah di Kabupaten Pasuruan saat ini mulai berbenah. Bila anda mau jalan-jalan ke pasar daerah di Kabupaten Pasuruan, suasananya sudah berubah.

Pasar rakyat dibuat lebih sehat. Suasananya relatif bersih. Bahkan, di beberapa sudut pasar sudah tergambar mural kreatif. Ini semua diwujudkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan melalui program Sobo Pasar.

“Sobo Pasar itu kita jadikan tagline agar pengunjung menjadi betah dan nyaman berbelanja di pasar,” ujar Diano Vela Very Santoso, Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga :   Pedagang Pasar Bantaran Minta Segera Pindah ke Lapak Baru
SEINDAH WARNA ASLINYA: Mural bergambar ikan koi juga terpampang di pasar rakyat Kabupaten Pasuruan.

Dalam program Sobo Pasar, kegiatan yang dilakukan lebih banyak mendorong pedagang pasar (melalui paguyuban pasar) untuk menata pasar lebih baik. Awalnya, memang tidak mudah. Karena habbit atau kebiasaan pedagang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya sendiri. Namun, dengan upaya penyadaran, sosialisasi dan pembinaan akhirnya mampu meningkatkan kesadaran pedagang saat ini.

“Setelah kita berikan pengertian, saat ini sudah berjalan kerja bakti seminggu sekali. Ini digerakkan oleh mereka sendiri. Dan ini luar biasa,” tegasnya.

INISIATOR: Panji Setyo sempat meraih penghargaan dari Bupati Pasuruan karena menjadi inisiator mural di pasar.

Pihak Disperindag awalnya membuat kajian tentang persoalan-persoalan yang mendasar yang terjadi di pasar. Tentu pasar A atau B punya kajian yang bisa berbeda. Namun, permasalahan pasar relatif sama. Misalnya tentang penanganan sampah, penataan lorong (akses jalan), penataan bidak pedagang atau PKL dan penataan parkir.

Baca Juga :   Disperindag Ingin Dapat Rp4,15 Miliar dari Retribusi Pasar di Pasuruan

Kemudian, kajian tentang pemerataan ekonomi kerakyatan di pasar-pasar rakyat. Ada 14 pasar rakyat di Kabupaten Pasuruan. Disadari atau tidak, pasar rakyat menjadi sendi berputrarnya perekonomian di tingkat bawah.

Setelah maping dan kajian, maka diupayakan pembukaan lapangan kerja atau usaha perdagangan. Dan karena pasar sudah bersih, aman dan nyaman, maka akan muncul kebiasaan masyarakat untuk berbelanja di pasar rakyat. Sehingga tercipta ajang bersilaturahmi dan saling tukar-menukar informasi terkait usaha.

Agar tercipta pasar yang bersih dan nyaman, hampir setiap hari dilakukan patroli. Ada tiga staf dari bidang pasar yang setiap hari keliling pasar. Mereka diatur secara bergiliran. Selain itu, petugas penarik karcis juga diberikan tugas tambahan. Mereka harus bisa membina pedagang “nakal”. Juga menata bidak pedagang yang dirasa kurang tepat.

Baca Juga :   Malam Ini Pansus DPRD Panggil Disperindag-Dinkop sikapi 'Masker'

“Kantor pasar juga kita minta dicat semua. Biar yang berjaga jadi kerasan. Dan saya minta jangan sampai kemproh (kotor),” tegasnya.

PEMBENAHAN TAMAN: Taman-taman di pasar juga ditata sedemikian rupa, mengesankan keindahan buat pengunjung biar Sobo Pasar.

Dalam menerapkan program pasar ini, Disperindag tidak sendirian. Mereka juga melibatkan stakeholder lainnya. Seperti paguyuban Pedagang, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup maupun Forum Komunitas Pasuruan Sehat.

Setelah program berjalan, lanjut Diano, maka dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) setiap satu semester sekali. Cara monev nya pun langsung di lapangan atau ke pasar. Tim bentukan Disperindag mengecek satu persatu di lingkungan pasar.