Datangi Pemkot, Puluhan Karyawan Grapari Tuntut Kejelasan

1012

Kanigaran (WartaBromo.com) – Puluhan karyawan pabrik kayu, CV. Graha Papan Lestari (Grapari), yang terbakar beberapa bulan lalu, datangi Pemkot Probolinggo. Tujuannya, menuntut kejelasan pembangunan kembali pabrik mereka.

Sebab, saat proses pembangunan berlangsung, ada surat teguran dari pemerintah setempat. Pasalnya, lokasi pabrik berdekatan dengan rumah sakit baru yang kini juga dibangun Pemkot Probolinggo.

Korlap aksi, Saifuddin, menyampaikan pihaknya meminta pemerintah segera memberikan kejelasan. Pasalnya saat ini nasib ratusan karyawan terkatung-katung lantaran proses pembangunan kembali pabrik yang terbakar ada kendala.

“Padahal semua izin kami lengkap dan tidak ada masalah. Kenapa tiba-tiba ada email masuk, bahwa tidak boleh ada pabrik di sekitar area rumah sakit baru. Toh pabrik kami tidak menimbulkan limbah B3,” serunya, Rabu (09/03/2022).

Baca Juga :   PNS Enggan Berzakat, Target ZIS di Probolinggo Tak Tercapai

General Manager CV. Grapari, Kartini menyebut, akibat mangkraknya pembangunan pabrik itu, ratusan karyawan kini menganggur. “Bahkan sampai ada yang batal nikah karena calon mertuanya tidak mau punya menantu yang menganggur. Selain itu, banyak motor karyawan kami yang ditarik kembali oleh pihak dealer lantaran tidak bisa membayar angsuran,” ujarnya.

Setelah orasi selama kurang lebih satu jam, perwakilan pabrik ditemui Walikota Hadi Zainal Abidin. Ada lima manajemen pabrik yang ditemui langsung walikota, di Puri Manggala Bhakti. Dalam audiensi itu, kedua belah pihak sama-sama membeberkan permasalah apa yang dihadapi saat ini.

Manajemen pabrik meminta, Pemkot Probolinggo mengkaji ulang aturan pelarangan pabrik di sekitar lokasi rumah sakit baru itu. Sebab kawasan itu masuk dalam peta kawasan industri.

Baca Juga :   Bobol Tembok, Maling Bawa Kabur 3 Motor Warga Banyuanyar

Perdebatan sengit pun sempat terjadi. Sampai akhirnya ada solusi terbaik bagi kedua belah pihak. Yakni opsi tukar guling lahan. Jalan keluar itu, rupanya disepakati oleh pihak pabrik. Sehingga langsung disampaikan pada karyawan.

“Namun prosesnya cukup panjang. Sehingga solusi untuk jangka pendek adalah bagaimana mereka ini bisa beraktivitas kembali. Salah satunya dengan sewa lahan pemkot. Sambil menunggu proses ruislag,” kata Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin. (lai/saw/asd)