Perempuan Jadi Kunci Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Probolinggo

4

Probolinggo (WartaBromo.com) – Kota Probolinggo masih menghadapi tantangan serius dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Meski terdapat penurunan AKB, angka kematian ibu justru mengalami peningkatan pada tahun 2024.

Data Dinas Kesehatan mencatat AKI di Kota Probolinggo mencapai 250,7 per 100.000 kelahiran hidup, jauh di atas target nasional yang dipatok 183 per 100.000. Sementara itu, AKB tercatat 15,55 per 1.000 kelahiran hidup, menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya.

Merespons kondisi tersebut, Pemerintah Kota Probolinggo menggelar kegiatan Penguatan Penurunan AKI dan AKB bagi Organisasi Masyarakat Wanita, Selasa (22/4/2025), di Puri Manggala Bhakti, Kantor Wali Kota Probolinggo. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat peran perempuan dalam isu kesehatan ibu dan anak.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo dr. Evariani Aminuddin menegaskan pentingnya keterlibatan perempuan sebagai agen perubahan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

“Perempuan punya kekuatan dalam komunikasi, sosialisasi, dan jaringan sosial. Kalau mereka tidak dilibatkan, kita kehilangan kekuatan besar,” ujar dr. Eva dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa organisasi wanita memiliki posisi kunci dalam pendampingan ibu hamil berisiko tinggi, edukasi masyarakat, hingga advokasi kebijakan kesehatan. Melalui kolaborasi lintas sektor, Eva mendorong penguatan peran komunitas dari tingkat kelurahan hingga kota.

“Peran pendampingan, edukasi pra nikah, kampanye pemeriksaan kehamilan, dan persalinan aman bisa dilakukan organisasi wanita. Kita harus turun langsung, bergerak bersama,” katanya.

Dr. Eva juga menyoroti pentingnya menghapus hambatan akses layanan kesehatan seperti kendala biaya, jarak, dan rendahnya kesadaran masyarakat. Menurutnya, edukasi yang berkelanjutan dan terintegrasi dapat menjadi solusi konkret.

Kegiatan ini melibatkan ratusan peserta dari berbagai organisasi perempuan di lima kecamatan. Hadir sebagai narasumber, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Jawa Timur Cicik Swi Antika serta dokter spesialis kandungan dr. Maria Diah Zakiyah, Sp.OG, M.H.

Melalui forum ini, Pemerintah Kota Probolinggo berharap dapat meningkatkan kapasitas dan pengetahuan organisasi masyarakat wanita mengenai pencegahan AKI dan AKB, serta membangun komitmen kolektif dalam menciptakan ekosistem kesehatan ibu dan anak yang lebih baik.

“Ini bukan hanya urusan tenaga medis. Ini tanggung jawab sosial kita semua, terutama perempuan sebagai motor penggerak perubahan di komunitas,” tutup dr. Eva. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.