Tuna Wicara Nyanyi,Gus Ipul Nangis

827


Bangil (WartaBromo) – Tangis dan suasana haru menyelimuti hati para pejabat dan hadirin dalam peringatan hari penyandang cacat internasional di ruang aula UPT Rehabilitasi sosial Cacat Tubuh Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur,Bangil minggu sore (18/12).

Mata yang berkaca-kaca tampak terlihat dari para pejabat dan hadirin termasuk juga para awak media massa saat para penyandang cacat tuna rungu dan tuna wicara mencoba bernyanyi di hadapan sekitar ratusan peserta dalam kegiatan tersebut.

Wakil Gubernur Jawa Timur,Kepala Dinsoskertrans termasuk juga Ketua DPRD tak mampu menahan haru saat 50 orang anak tuna rungu dan wicara bernyanyi mengikuti alunan lagu yang  berjudul “Allah maha besar” dan juga “jangan menyerah” ciptaan grup band Ungu dan D’ masive.

Saifullah Yusuf atau Gus ipul tampak berkaca-kaca dan mencoba menahan air matanya sementara Kepala Disnakersostrans,Yoyok Heri Sucipto berulang kali mengusap air matanya mendengarkan suara anak-anak yang tampak begitu bersemangat benyanyi menggunakan bahasa isyarat sambil sesekali berteriak.

Sejumlah wartawan yang meliput kegiatan yang diikuti oleh 500 orang penyandang cacat se-jatim tersebut juga turut terbawa dengan lagu dan teriakan para anak-anak yang begitu polos.Ketua  DPRD Pasuruan,  Irsyad yusuf bahkan berusaha mengalihkan rasa harunya dengan merekam anak-anak tersebut.

“Saya merasa terharu,baru sekarang saya mendengar anak tuna wicara dan rungu bernyanyi,mereka sangat bersemangat,”ujar Abdussyukur,salah seorang wartawan sambil berkaca-kaca menahan air mata.

Tarian dan nyanyian pun begitu apik ditampilkan meski harus dipandu oleh seorang guru seni dari kejauhan karena tak mampu mendengarkan alunan irama lagunya.

Sementara itu,dalam sambutannya Gus ipul berusaha memberikan semangat kepada para penyandang cacat untuk tetap berkreasi meski hingga saat ini pelayanan terhadap mereka masih belum menjadi arus utama pembangunan.

“Anggaran pemerintah untuk penyandang cacat di Jatim saat ini sudah mencapai sekitar Rp 10 miliyar. Yang terpenting, penyandang cacat harus terus dihibur jangan sampai dibuat susah,”ujar Gus Ipul. (yog/yog)