Pasca Kebobolan, 12 Petugas Tambahan Diperbantukan di Rudenim Surabaya

250
Foto: Dok. wartabromo.com

Bangil (wartabromo) – Kantor Kementrian Hukum dan HAM Jawa Timur (KemenkumHAM Jatim) telah melakukan evaluasi atas beberapa kasus kaburnya imigran gelap dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya. Minimnya petugas masih menjadi ‘momok’ yang menyebabkan mudahnya deteni kabur.

Menurut Kepala Kantor Kemenkum HAM Jatim, Mashudi, minimnya petugas menjadi titik lemah yang selalu dimanfaatkan para deteni untuk berusaha kabur. Untuk mencegah agar kasus serupa tidak terulang lagi, sebanyak 12 petugas dari 6 Rumah Detensi akan diperbantukan di Rudenim Surabaya yang berada di Bangil, Pasuruan.

“Sebanyak 12 petugas tambahan akan dikirim ke sana (Rudenim Surabaya). Saya sudah mengirimkan surat ke 6 Rumah Detensi agar mengirimkan 2 petugasnya,” kata Mashudi kepada wartabromo.com, Minggu (3/6/2012).

Lebih jauh Mashudi mengatakan banyak hal yang membuat para imigran gelap termotivasi untuk kabur. Diantaranya karena mereka sudah tidak sabar menunggu kejelasan status dari United Nations High Commissioner fo Refugees (UNHCR) serta perasaan iri karena banyak imigran gelap yang datang ke Indonesia tidak ditahan dan bisa berkeliaran di luar.

“Meski itu bukan penyebab utama, tapi perasaan iri ini menjadi salah satu motivasi imigran berusaha kabur. Kan banyak imigran gelap di Jakarta yang tidak ditahan,” jelasnya.

Sejak 6 bulan terakhir, sudah terjadi 4 kasus tahanan Rudenim Surabaya kabur. Mereka menggunakan berbagai cara seperti memanjat tembok, menggali tanah hingga yang terakhir menjebol kloset.

Seperti diketahui sebanyak 15 imigran di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya kembali berhasil kabur, Minggu (3/6/2012) dini hari. Para imigran asal Afghanistan itu berhasil kabur setelah menjebol kloset kamar mandi. (fyd/fyd)