Satu Keluarga di Pasuruan Protes ‘Koin Untuk KPK’

275
Tolak 'Koin KPK' - Keluarga Hari Widianto saat menggelar aksi penolkan koin KPK di Alun-alun Kota Pasuruan, Selasa (3/7/2012)

Pasuruan (wartabromo) – Jika banyak kalangan melakukan aksi pengumpulan koin untuk KPK. Maka berbeda apa yang dilakukan oleh satu keluarga asal Jalan Hasanuddin nomor 30 Gang 6, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.

Pasalnya, Keluarga Hari Widianto (44) tersebut justru melakukan aksi penolakan terhadap pengumpulan koin untuk pembangunan gedung baru KPK tersebut. Alasannya, sebagai lembaga resmi sudah seharusnya ia dibiayai oleh Pemerintah. Apalagi, rakyat selama ini sudah membayar pajak sehingga tak perlu lagi ada penggalangan koin.

“Ini kan memalukan. Sudah kewajiban pemerintah untuk membangunkan gedung, kita kan sudah membayar Pajak,” ujar Hari Widianto.

Hari dan istri, tiga orang anak serta sejumlah kerabatnya, menyampaikan bentuk protesnya tersebut dengan aksi turun jalan di Alun-alun Kota Pasuruan, Selasa (3/7/2012).

Keluarga yang pernah populer lewat youtube dengan lagunya ‘nyasarudin’ tersebut memainkan sejumlah alat musik dan bernyanyi sambil menemui sejumlah warga kota untuk turut menolak aksi koin untuk KPK tersebut.

Bahkan, mereka sengaja menciptakan lagu khusus untuk fenomena Komisi Pemberantasan Korupsi itu dengan judul ‘koin untuk KPK’.

‘Padahal tinggal dianggarkan saja, tapi kenapa DPR tak merestuinya’ bunyi salah satu lirik lagu ‘koin untuk KPK’ yang dinyanyikan oleh keluarga tersebut.

Yang menarik, sebagai salah satu bentuk simbol penolakan dalam aksi tersebut, sejumlah koin, sebuah batu bata dan semen ditaruh di bawah lantai di depan gapura pintu masuk alun-alun kota Pasuruan. (yog/yog)