Tuduh Wartawan TV Disogok Bank Danamon, LSM Minta Maaf

274
Foto : Dokumen/wartabromo.com

Pasuruan (wartabromo) – Aksi unjuk rasa sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (Forbes LSM) ke Kantor Bank Danamon sempat memunculkan ketersinggungan sejumlah awak media yang meliput aksi tersebut. Pasalnya, salah seorang pengujuk rasa yang juga Ketua LSM BATK (Biro Aksi Tapal Kuda) menuduh wartawan televisi tak hadir dan mendapatkan sogokan dari pihak Bank Danamon.

“Kita sudah kirim surat tembusan aksi ini ke Kapolres dan PWI. Tapi yang datang cuma sebagian wartawan cetak saja. Televisi tidak ada sama sekali,” ujar H. Abdul Qodir saat menyampaikan orasinya.

Kontan, kalimat pedas tersebut langsung menimbulkan ketersinggungan sejumlah wartawan yang hadir. Pasalnya, selain wartawan cetak, sejumlah wartawan media elektronik juga hadir di lokasi kejadian. Tak hanya itu, Ketua LSM BATK bahkan sempat memunculkan kalimat sindirannya jika bisa saja para jurnalis televisi tersebut disogok oleh pihak bank Danamon lantaran pihak Bank memiliki jumlah uang yang cukup besar.

“Tersinggung sekali kita dengan kalimat tersebut,” ujar Babul Arifandhi, Salah seorang kontributor Televisi Nasional pada wartabromo.com.

Pemuda yang sehari-hari bertugas di wilayah Pasuruan tersebut mengaku sejak tadi melakukan peliputan aksi unjuk rasa tersebut, namun tiba-tiba mendapatkan kalimat tuduhan yang dianggap melecehkan profesinya.

Hal senada juga dirasakan oleh Tuji Hartono, menurutnya, niatannya untuk melakukan peliputan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Forbes LSM Pasuruan menjadi pudar lantaran munculnya kata-kata tuduhan tersebut. Kontibutor ANTV yang mengaku berada di lokasi itu pun terpaksa menurunkan kameranya begitu mendengar kata-kata itu.

Saat dimintai konfirmasi wartawan, Ketua LSM BATK, mengaku khilaf dengan munculnya kalimat tersebut. Ia mengaku tak sadar dengan kalimat yang terlontar di sela-sela orasinya saat berunjuk rasa di depan Kantor Bank Danamon Kota Pasuruan.

“Saya minta maaf mas. Keplicuk tadi, namanya juga orang tua. Sekali lagi minta maaf pada semua teman-teman wartawan,” ujar H. Qodir melalui sambungan telepon selulernya.

Menurutnya, dirinya sangat kecewa dengan pihak Bank Danamon yang dianggap tebang pilih dalam memberikan kuncuran dana kredit pada masyarakat. Menyusul, indikasi temuan permainan uang pinjaman yang dilakukan oleh oknum pegawai Bank Danamon sehingga memunculkan kredit macet senilai Rp. 18 milyar. (yog/yog)