Walikota Pasuruan : Awas Ada Politisasi Pembebasan Lahan di Ngemplakrejo

721

pelabuhan-pasuruanPasuruan (wartabromo) – Walikota Pasuruan yang juga Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa, Hasani agaknya gerah dengan ulah sejumlah caleg dan Parpol yang kerap melakukan politisasi dan provokasi melalui janji manis kepada warga Kota Pasuruan utamanya nelayan di Kelurahan Ngemplakrejo terkait rencana pembebasan lahan untuk pembangunan pangkalan pendaratan ikan.

“Jangan terpengaruh dengan provokasi, kalau ada yang berjanji akan melakukan pembebasan lahan di wilayah Ngemplakrejo,”pesan Hasani saat membuka petik laut di pelabuhan Kota Pasuruan kelurahan Ngemplakrejo Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, Sabtu (1/3/2014).

Menurutnya, proses pembebasan lahan sudah dilakukan oleh Pemkot Pasuruan, namun hingga kini belum juga berhasil sehingga tidak mudah untuk melakukannya.

Baca Juga :   Warga Lumajang Tewas Didor Polisi

“Kalau ada yang iming-iming, warga Ngemplakrejo tanahnya saya uruskan. Sampean digoroi,”tambah Hasani.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap agar warga Ngemplakrejo tidak terpengaruh dan tergiur dengan janji manis parpol dan caleg dalam pemilu legislatif 9 april 2014. Ia mencontohkan, pembebasan lahan sudah dilakukan namun hingga saat ini belum juga berhasil.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota Pasuruan sendiri berencana akan membangun Pangkalan Pendaratan Ikan. Sayang, relokasi lahan masih belum mendapat persetujuan dari warga sekitar. Lahan yang akan digunakan seluas 1,5 hektar tersebut berada di sekitar pelabuhan kota Pasuruan khususnya Kelurahan Ngemplakrejo. Pemkot bahkan telah mengestimasi anggaran sebesar Rp. 20 Miliar untuk proyek ini. Baca : Rencana Pembangunan Pangkalan Ikan Terkendala warga

Baca Juga :   Dirjen Binamarga Kementerian PUPR Kunjungi Sungai Penyebab Banjir

Sayangnya, disela-sela pesannya tersebut, Hasani justru mempromosikan partainya sendiri yakni Partai Kebangkitan Bangsa kepada warga.

“Kalau PKB tidak banyak janji. Tapi bukti,”celetuknya.

Mantan Ketua DPRD Kota Pasuruan ini sempat meminta agar golput di kampung nelayan bisa ditekan dengan tingkat kehadiran yang lebih banyak.

“Ingat tanggal 9 april gunakan hak pilihnya. Dulu disini golputnya 30 persen kalau bisa ditekan,”pinta Hasani. (yog/yog)