Carnival On The River: Potensi yang Luput dari Perhatian Pemerintah

635
Foto: M Athuf al-Fayyadh Fth

Kejayan (wartabromo) – Sudah lima kali SMAN 1 Kejayan menggelar Carnival On The River. Karnaval apung yang menampilkan berbagai kreatifitas siswa dalam hal rancang busana dari bahan daur ulang ini digagas dengan harapan mampu dikemas menjadi tujuan pariwisata Kabupaten Pasuruan.

“Awalnya digagas membangun kreatifitas siswa dan memupuk kesadaran melestarikan lingkungan. Belakangan even ini mendapat perhatian dari masyarakat luas, sehingga kami harapkan menjadi tujuan wisata baru,” kata penggagas Carnival on the River, Edy Santoso, yang juga guru kesenian SMAN 1 Kejayan, Minggu (26/10/2014).

Setiap tahun Carnival On The River digelar dengan tema berbeda. Mengambil lokasi di Sungai Complong, Kejayan, acara ini menyita perhatian berbagai kalangan. Pemkab Pasuruan bahkan sudah memasukkan gambar-gamabr even dalam banner-banner pariwisata daerah.

Baca Juga :   Ribuan Penonton Saksikan Festival Majapahit Internasional 2013

Namun sangat disayangkan, kata Edy, sejak digulirkan pertama kali hingga saat ini, tidak ada perhatian serius dari pemerintah untuk ikut mengembangkan even yang hanya dimiliki SMAN 1 Kejayan ini, alih-alih sokongan dana.

“Apa boleh buat selama ini tidak ada dukungan dari pemerintah terutama dinas terkait. Selama lima kali digelar tidak ada perhatian dari Diknas, BLH mampu Dinas Pariwisata (Kabupaten Pasuruan),” keluh Edy.

Selama ini siswa membiayai semua properti dari kantong mereka sendiri. Mereka juga memanfaat bahan daur ulang yang diambil di tempat-tempat sampah kering, seperti koran dan karton. Rakit mereka juga warisan dari angkatan terdahulu. “Pokoknya setiap grup kami batasi budgetnya maksimal Rp 750 ribu,” pungkas Edy. (fyd/fyd)