Ngemplakrejo (wartabromo) – Keracunan yang dialami oleh 4 siswa Madrasah Ibtidaiyah Assuniyah Ngemplakrejo Kota Pasuruan diduga kuat akibat makanan bontotan (bekal) yang dibawa oleh salah seorang siswa bernama Samsul Arifin alias Wahid (11) siswa Kelas 5 MI setempat.
Makanan tersebut adalah nasi goreng buatan ibu Wahid, Niyah (50) warga Jalan Hangtuah Kelurahan Ngemplakrejo Kota Pasuruan.
“Saya tadi buat nasi goreng lalu si Wahid minta untuk mbontot ke sekolah,” ujar Niyah dengan logat maduranya saat ditemui di RS dr R Soerdarsono Kota Pasuruan, Sabtu (22/11/2014).
Menurutnya, tidak ada yang istimewa atau aneh dari nasi goreng buatannya. Pasalnya, dirinya hanya membuatnya dengan bumbu ala kadarnya seperti garam, bawang putih dan bawang merah. Bahkan, nasinya pun tidak basi karena baru dimasaknya.
“Wong pesisir, mosok kate (makan) enak-enak nak. Gak punya duit,” kata perempuan kelahiran Sampang, Madura ini.
Bontotan nasi goreng tersebut pun akhirnya dibawa dan dimakan bersama oleh Samsul Arifin alias Wahid bersama teman-temannya seperti Yofianto (11), Muhammad Sulaiman (11) dan Herman (13) di sekolahnya.
“Kami makan bersama nasi goreng milik Wahid,” ujar Herman, teman Wahid yang sudah duduk di bangku kelas 6 sambil berbaring di ranjang UGD.
Namun tak berlangsung lama. Keempat siswa itu pun kemudian mengalami pusing-pusing dan mual serta muntah sehingga harus di bawa ke RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, pihak dokter jaga rumah sakit dr R Soedarsono Kota Pasuruan, dr Eko Pramudjo Akadiono mengatakan, dari hasil dioagnosa sementara pihaknya menduga keempat siswa itu hanya mengalami keracunan ringan alias intoksinasi.
“Hanya keracunan ringan saja. Untung tadi makanannya sudah dimuntahkan. Sekarang gejala klinisnya tidak muncul. Hanya sakit perut biasa,” ujarnya. (yog/yog)
