Korban Tabrakan dengan Kapolsek Paiton Meninggal

1675
Kapolsek Paiton AKP Suparmin dan Kanit Laka Lantas Polres Probolinggo Ipda Bagus Purnama, saat mendatangi salah satu rumah korban laka lantas. WARTABROMO/Sundari A W

Paiton (wartabromo) – Kapolsek Paiton, Probolinggo, AKP Suparmin, dilaporkan telah menabrak pengendara motor berboncengan tiga. Salah satu pengendara motor akhirnya meninggal setelah menjalani perawatan selama 18 hari di salah satu rumah sakit di Jember. Terkait insiden tersebut, pihak kepolisian disebut tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan kasus.

“Kapolsek sama sekali tidak pernah menjenguk ke rumah sakit,” kata orang tua Samad, korban yang meninggal dunia, seperti dilaporkan suryamalang, Minggu (15/11) lalu. “Saya tidak tahu, apakah anak saya itu ditabrak karena bonceng dua atau apa. Tapi itu bukan menjadi alasan anak saya harus ditabrak, dan sekarang meninggal dunia,” ketusnya.

Pihak Polres Probolinggo mengaku jengah dengan pemberitaan di media tersebut yang dianggap tidak sesuai fakta. Polres pun akhirnya buka mulut memberikan klarifikasi setelah selama lebih dua minggu kasus kecelakaan ini ‘ditelan bumi’.

Baca Juga :   Pegawai PLN asal Beji Jadi Korban Tsunami Selat Sunda

Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Probolinggo Ipda Bagus Purnama, Rabu (18/11/2015), membantah dengan keras pemberitaan yang menyebutkan salah satu perwiranya menelantarkan korban kecelakaan lalulintas (laka lantas). Kata dia, apa yang ditulis di sejumlah media, terkait kecelakaan yang melibatkan mobil patroli Polsek Paiton, yang dikemudikan Kapolsek, dengan pengendara sepeda motor pada 29 Oktober lalu, sekitar pukul 21.00, tidaklah benar.

Ia lantas menuturkan kronologis kejadian tersebut berdasarkan keterangan sejumlah saksi-saksi yang diperiksa saat kejadian itu. Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) di dekat SPBU Randumerak Kecamatan Paiton, Kamis (29/10/2015) lalu, posisi mobil patroli Polsek Paiton dalam posisi benar.

Pada malam itu, mobil patroli Mitsubhisi Strada strada Nopol X-3313-37 berjalan dari arah timur ke barat. Sesampai di SPBU Randumerak, Kecamatan Paiton, mobil yang dikendarai Kapolsek Paiton AKP Suparmin (55) berbelok kanan hendak mengisi BBM, dengan lampu rotator dan sein menyala.

Baca Juga :   Panwaslu Tak Serius Penjarakan Pelaku Money Politics?

Tetapi, tanpa disangka, dari arah barat sebuah sepeda motor tanpa lampu dan nopol, yang dikendarai Abdul Rahman (18), warga Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, menabrak bagian depan kiri mobil patroli itu. Tak ayal, Rahman dan dua rekannya, yakni Irwan (18), Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, dan Samad (19), Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, terpental.

“Dari olah TKP, mobil patroli itu sudah berbelok dengan lampu rotator dan sein masih hidup. Diduga, pengendara sepeda motor itu dalam kondisi mabuk,” ujar Ipda Bagus Purnama.

Akibat tabrakan itu, ketiga pengendara yang tidak mengenakan helm, terpental ke pinggir jalan. Abdul Rahman,  yang menyetir motor, mengalami luka bagian wajah. Sedang, Irwan yang duduk dibagian tengah mengalami luka patah kaki kanan. Sementara, Samad yang membonceng di paling belakang, mengalami luka bagian kepala dan meninggal pada Minggu lalu setelah 18 hari koma.

Baca Juga :   Produsen Aqucui Dinilai Bodohi Konsumen

Ketiga korban yang mengalami luka-luka dan dalam kondisi sadar, kemudian dilarikan ke rumah sakit. Polisi kemudian mengamankan barang bukti, berupa sepeda motor merk Yamaha  dan mobil patroli. Selain itu, polisi juga melakukan tes urin terhadap Abdul Rahman, yang mengemudikan sepeda motor.

“Kami membantu pengurusan surat-surat untuk kepentingan klaim asuransi jiwa,” tutur mantan Kanit Reskoba Polres Probolinggo ini. Bagus mengatakan sejumlah uang kerohiman yang diberikan kepada korban, merupakan uang pribadi AKP Suparmin. (saw/fyd)