Warga Pernah Lurug Pengajian Gafatar di Pasuruan

710

gafatarBeji (wartabromo)- Kasak-kusuk soal penyimpangan Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) di Beji, Kabupaten Pasuruan, sebenarnya sempat terendus warga. Bahkan, warga Dusun Luwung, Desa/Kecamatan Beji, lokasi di mana organisasi ini berpusat, pernah dilurug oleh warga setempat.

Sugiarto, salah satu warga setempat mengatakan, sejak awal, pihaknya sudah merasa curiga dengan aktivitas kelompok yang menamakan dirinya Gafatar itu. Bukan hanya karena anggota mereka yang jarang berkomunikasi dengan warga sekitar, tapi juga model pengajian yang dilakukannya.

“Dulu mereka sering gelar pengajian di sini. Tapi, pengajiannya itu terasa aneh,” terang Sugiarto kepada wartabromo.com, Rabu (13/01) malam. Aneh, karena materi yang diajarkan tidak seperti halnya materi pengajian pada umumnya. Selain itu, setiap anggota yang datang, selalu diberi uang saku saat pulang.

Baca Juga :   Bersihkan Sampah, Ratusan Ban Milik Perusahaan Ekspedisi Terbakar

Atas beberapa keanehan tersebut, Sugiarto dan warga lainnya lantas melurugnya. Hingga kemudian, ia sempat didatangi anggota intel dari Kodim dengan maksud untuk tetap menjaga kondusivitas daerah.

Namun, sejak saat itu, aktivitas Gafatar menjadi lebih landai. Rutinitas pengajian yang biasanya dilakukan terang-terangan, kini, digelar sembunyi-sembunyi. “Sekarang pun sebenarnya masih eksis, cuma tidak sevulgar dulu. Pengajiannya juga sudah tidak ada,” lanjut Sugiarto melalui pesan pendeknya.

Seperti diketahui, Gafatar, lembaga yang dinyatakan pemerintah sebagai organisasi terlarang sempat eksis di Beji, Kabupaten Pasuruan. Kepengurusan periode 2011-2015 bahkan pernah terdaftar di Kesbangpol Kabupaten Pasuruan. (rur)