Pakar Ilmu Psikologi Yudharta : Begal Marak Harus Dicari Tahu Penyebabnya

699

Pasuruan (wartabromo) Aksi kejahatan jalanan yang cukup marak terjadi wilayah hukum Polres Pasuruan beberapa minggu terakhir mendapat sorotan dari pakar Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan, Dra. Estalita Kelly, M.Si.

Aksi kejahatan jalanan atau yang dikenal dengan begal tersebut, katanya, perlu diketahui secara pasti penyebabnya dan tidak cukup hanya pada hukuman semata. Menyusul, banyaknya pelaku begal yang masih berusia remaja atau ABG.

“Punishment perlu, namun kelanjutannya juga harus ada penanganan untuk rehabilitasinya termasuk mencari sebab yang sesungguhnya kenapa mereka mbegal mungkin ada konflik atau (karena) ada kebutuhan,” terangnya pada wartabromo, Selasa (29/11/2016).

Dosen ilmu psikologi tersebut beranggapan,  faktor lingkungan menjadi alasan utama kejahatan begal kian marak terjadi.

Baca Juga :   Bocah Tenggelam di Sungai Gembong, Semasa Hidup Dikenal Alim dan Ceria

“Orang mem-begal itu karena lingkungan yang mengkondisikan. Dan hasil membegal ini justru menjadi reward untuk mengulangi perilaku membegal,” katanya.

Dijelaskannya, sebagaimana teori Maslow, manusia akan berperilaku untuk bisa memuaskan kebutuhannya mulai dari kebutuhan fisioligis hingga aktualisasi dirinya.

“Cara orang memuaskan kebutuhan itu akan mencerminkan kepribadiannya. seperti orang supaya bisa makan harus kerja, ini kepribadian berkembang secara matang tetapi supaya bisa makan tidak kerja tapi mbegal ini menunjukkan kepribadian yang tidak matang” tegasnya.

Sepertri diketahui, aksi kejahatan jalanan cukup marak terjadi di wilayah hukum Polres Pasuruan. Aparat pun segera mengambil tindakan dengan membentuk tim Sapu bersih (Saber) Begal untuk melalukan upaya preventif dan represif terhadap aksi tersebut. Bahkan, Kapolres Pasuruan sempat mengeluarkan pernyataan tembak di tempat bagi para pelaku. Hasilnya, sejumlah pentolan begal pun berhasil diamankan. (dan/yog)