Kenduri Maulid dan Srakalan Plembungan

2099

“Saya setuju kalau Gus Hafidz melarang pasang plembungan saat mauludan besok.”

“Itu menyalahi adat, mas.” ujar Mas Bambang.

“Meski adat, kalau tidak baik ya kita baung. Zaman jahiliyah dulu, menyembah berhala juga adat, tapi diberantas sama Kanjeng Nabi.” “Forum” deadlock. Semua diam tapi bukan berarti setuju.

Diam-diam Firman Murtado merangsek ke pinggir Ustadz Karimun, bisik-bisik ia bertanya.

“Ustadz, sampeyan kok tahu kalau Kanjeng Nabi tak jadi rawuh di kampung Hafidz yang bilang.”

“Apa sampeyan yakin?”

“Yakin, karena saya juga gemetar menatap wajah Kanjeng Nabi.” Firman Murtado gemetar.

“Demi Allah, jangan bilang siapa-siapa, mas.” kata Ustadz Karimun, lalu cepat-cepat membayar kopi dan pergi.

Baca Juga :   Razia “Mandi Junub”

Penulis : Abdur Rozaq