The City of Badokans

934

“Sebagian sudah kita laksanakan, kok, gus.” Ujar Mas Bambang.

“Sebagian besar kan belum?” sanggah Gus Hafidz.

“Kenapa masyarakat kita kok banyak yang sakit, masih muda sudah komplikasi? Ya kita apa jeratah. Apa saja kita untal. Dampaknya luas. Makin jeratah kita, masyarakat usia produktif makin banyak yang sakit. Jumlah janda meningkat, kejahatan makin marak, perzinahan makin usum. Kanjeng Nabi bilang, hampir segala jenis penyakit itu perut sumbernya. Penyakit medis maupun penyakit peradaban, kalau kita runut asal –muasalnya dari perut.”

“Interupsi, gus. Apa hubungannya festival panganan dengan peningkatan jumlah janda?” ujar Firman Murtado.

“Doyan makan menyebabkan para istri menjadikan suaminya sebagai pekerja rodi. Suami yang tak sanggup, bisa digugat di pengadilan, atau bisa juga istri menambah penghasilan dengan menjalin asmara terlarang. Ibu-ibu yang gembrot juga bisa menyebabkan para suami suka aneh-aneh.

Baca Juga :   Belum ‘Khasol’ Curi Motor Sudah Dihajar Massa

Biar senam seminggu lima kali, diet atau minum obat, kalau ngemil jalan terus ya tetap seperti merek sarung alias Gajah Duduk. Bahkan di masyarakat sudah berkembang animo bahwa suami idaman itu ya suami yang rajin mengajak keluarganya meningkatkan kadar kolesterol, lemak, gula darah serta toksin. Sedangkan suami yang tidak bisa seperti itu terancam pegat. Lha kalau sudah begitu, jumlah janda apa tidak makin meningkat.”

“Ya, benar juga, ya?” gumam Cak Manap.

Penulis : Abdur Rozaq/wartabromo