Alat Pemantau Aktivitas Gunung Bromo Hilang Dicuri Maling

1068

Sukapura (wartabromo.com) – Alat pantau aktivitas Gunung Bromo yang berada di lautan pasir kembali dicuri orang tak dikenal pada Kamis (30/3/2017) dini hari. Beradasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Bromo, dalam 7 bulan terakhir, setidaknya sudah dua kali terjadi pencurian.

Kepala PVMBG Pos Gunung Bromo, Ahmad Subhan, menuturkan barang yang dicuri adalah regulator aki dan radio wireless. Alat ini berguna untuk mengirim data logger deformasi tubuh Gunung Bromo. Alat-alat deformasi yang terletak sekitar 500 meter dari bibir kawah Gunung Bromo dan searah dengan pos pantau.

Tak hanya mengambil alat-alat pantau deformasi, pencuri juga memotong kabel konektor untuk transmisi radio. Akibat kabel-kabel konektor transmisi radio yang dipotong-potong, koneksinya terputus-putus.

Baca Juga :   Kelirumologi Pasuruan Maslahat

“Saya tidak tahu persis kejadiannya, karena saya sendiri berada di Sinabung. Tapi memang betul alat-alat itu hilang dicuri dan dirusak,” ujarnya melalui sambungan seluler.

IMG-20170330-WA0065

Pria yang akrab dipanggil Mbah Aan ini, mengungkapkan kasus pencurian alat pemantauan bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada tujuh bulan lalu, yakni Minggu (18/9/2016) alat yang sama juga hilang. Pun begitu juga di periode erupsi 2010 alat ini juga jadi sasaran maling.

“Anehnya, pencurian tersebut selalu terjadi ketika Gunung Bromo tengah berada dalam fase erupsi. Ini bukan pertama kali, namun sudah berulangkali alat yang sama dicuri orang. Tapi alhamdulillah untuk seismometer selamat,” tuturnya.

Ahmad Subhan lantas menceritakan, pada erupsi 2010 lalu, alat pantau deformasi juga dicuri orang. Selain itu, VCO (Voltage Control Ocilator), kabel-kabel, baterai, dan panel surya. Saat ini, jelas Subhan, tinggal ada alat cadangan untuk memantau Bromo. Padahal, sering sekali solar panel tertutup abu dan tak jalan sama sekali.

Baca Juga :   Sejuta Koin Rohingya

Saat ini, pihaknya telah melaporkan kejadia ini ke pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), pemangku Adat Suku Tengger, Kepala Desa Ngadisari dan Polsek Sukapura. Akibat pencurian ini, PVBMG mengalami kerugian sekira Rp. 5 juta. “Kami sangat menyayangkan pencurian ini. Meski nilai kerugiannya kecil, tapi mempengaruhi proses pengamatan kami,” kata pria asal Banyuwangi ini.

Saat ini, erupsi Gunung Bromo dalam status waspada. Dengan jarak aman bagi warga dan wisatawan dalam radius 1 kilometer dari bibir kawah Bromo. (saw/saw)