Paguyuban Pedagang Kecil Merasa Dianak-tirikan Disporaparbud Probolinggo

854

Sukapura (wartabromo.com) – Pagelaran Yadnya Kasada 2017 menyisakan keluhan dari pengusaha kecil tergabung dalam Citra Pengusaha Mandiri Probolinggo (CPMP) Kabupaten Probolinggo. Mereka mengaku tidak mendapatkan dukungan maksimal dari Dinas Pemuda, Olahrga, Pariwisata dan Budaya (Disporaparbud), saat ingin berpartisipasi meriahkan acara tahunan ini.

Ketua CPMP, Saiful Haq menuturkan, bahwa beberapa hari sebelum kegiatan itu, pihaknya sempat berupaya berkordinasi dengan pihak Disporaparbud, agar pengusaha kecil dan menengah ini dapat diberi ruang berupa penyediaan tenda atau stand untuk memasarkan produk di sekitar Pendopo Agung Desa Ngadisari, selama dua hari.

“Sebelum acara Kasada digelar, saya mewakili pengusaha UKM meminta dukungan stand kepada Pak Musa (Kasi Pengelolaan Objek Wisata Disporaparbud), untuk meramaikan Kasada. Karena agenda ini ada hubungannya dengan Disporaparbud. Namun tidak ada jawaban pasti, karena masih mau rembukan dengan kepala dinas,” ujar Saiful, Senin (10/7 /2017).

Baca Juga :   Konsleting 'Jeruk Makan Jeruk'

Namun, justru harapan peluang tersebut dikatakan oleh Saiful menjadi sirna, setelah diketahui Disporaparbud ternyata menggandeng UKM Provinsi Jawa TImur dengan menyediakan 5 stand.

“Ini ada apa?, UKM daerah tidak mendapat tempat, malah yang diluar sana difasilitasi. Ini kan kontra produktif dengan misi visi-misi bupati (Puput Tantriana Sari, red). Mutu kualitas produk kami bisa diadu dengan produk daerah lain, sementara harganya juga tak kalah,” tutur pengusaha kerajinan bambu ini penuh tanda tanya.

cmp1

Pada akhirnya, paguyuban UKM CPMP berhasil menggelar pameran setelah dibantu oleh dinas lain, selama dua hari penuh.

Pameran sekaligus dagangan tersebut dijelaskan diantaranya berupa produk kopi, kerajinan, batik bordir hingga aksesoris lain. Pedagan pun berhasil mendapatkan rejeki kasada lantaran berhasil meraih omset minimal rata-rata Rp. 3 juta per hari.

Baca Juga :   Bupati Pasuruan : Pemerintah Kehilangan Sosok Kyai Ikhlas

Sementara 5 stan yang disediakan Disporaparbud untuk Propinsi Jawa TImur terlihat kosong melompong tidak terisi. Hanya pada hari terakhir ada satu UKM Batik dari Kota Probolinggo yang akhirnya memanfaatkannya.

“Kami dibantu dinas lain. Tenda, Home stay dan fasilitas lain disiapkan. kami pun bisa meramaikan Kasada dan mengenalkan produk khas Kabupaten Probolinggo,” pungkas pria asal Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih ini. (saw/saw)