Penuh Sampah, Komunitas Bromo Lovers dan IPNU – IPPNU Bersih-Bersih

898

Sukapura (wartabromo.com) – Merasa prihatin, relawan pencinta Gunung Bromo akhirnya turun untuk bersih-bersih sampah yang menumpuk, Selasa (11/7/2017) siang. Hasilnya, ratusan kantong sampah berhasil dikumpulkan oleh kelompok yang menyebut diri sebagai komunitas Bromo Lovers.

“Kali ini kami harus membersihkan seputaran kaldera karena penuh sampah,” ujar Ketua Bromo Lovers, Teguh Wibowo.

Dia menuturkan, sekitar 110 relawan ikut bersih-bersih Bromo kali ini. Selain para pencinta alam dari empat daerah (Probolinggo, Lumajang, Pasuruan dan Malang), menyusul kemudian turut melibatkan diri diantaranya pihak TNBTS dan PVMBG, IPNU-IPPNU Pasuruan dan beberapa komunitas serta pelajar.

Agenda bersih-bersih tersebut dimulai sekitar pukul 08.00 dan berakhir pukul 11.30. Dua unit pikap sampah disediakan oleh pelayanan jasa di Bromo. Ada pula kendaraan roda tiga untuk mengangkut sampah dari kaldera.

Baca Juga :   Tendangan Bebas Rico Antar Persekabpas Unggul di Babak Pertama

IMG-20170711-WA0016

“Sampahnya sangat banyak, termasuk di bibir kawah,” tuturnya.

Rata-rata jenis sampah yang menumpuk di Bromo adalah plastik pembungkus makanan. Karena tidak dapat terurai, sampah-sampah tersebut amat mengganggu pemandangan. Selain itu, sampah non-organik sangat berbahaya bagi keberlanjutan ekosistem kawasan Gunung Bromo.

“Padahal, ketika bertemu dengan para wisatawan, kami selalu kampanyekan bawa kembali sampah. Rencananya kegiatan ini berlangsung selama lima hari atau hingga bromo benar-benar bersih dari sampah,” timpal Sunarip, salah satu relawan pencinta alam.

IMG-20170711-WA0095

Rute pembersihan sampah dimulai dari visitor centre. Setelah ‘dibrifing’, seluruh peserta berjalan menuju lautan pasir. Sampah yang paling dekat harus diambil dan dimasukkan ke kantong plastik. Seluruh sampah kemudian diangkut menuju pikap untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Baca Juga :   Jaga Lingkungan, Pemkot Pasuruan Fokus Pengelolaan Sampah

“Kami sangat mengapresiasi kepedulian teman-teman terhadap lingkungan. Kami pasti terbantu karena mereka yang berada di garis depan dalam menjaga kelestarian lingkungan,’’ puji Camat Sukapura Yulius Christian.

Sebelumnya, Banyaknya sampah yang berserakan di seputaran Gunung Bromo, pasca perayaan Kasada ini sempat disesalkan sejumlah wisatawan, yang mengatakan bahwa seharusnya pengelola menyiapkan sarana tempat pembuangan sampah.

Bahkan salah satu wisatawan asing asal Kanada sempat membandingkan kondisi sebuah destinasi alam di eropa atau negara lainnya, jauh lebih mendapat perhatian untuk kebersihannya. (cho/saw)