Pegang Teguh K3, PDAM Kabupaten Pasuruan Bertekad Optimalkan Pelayanan

1182

Pasuruan (wartabromo.com) – PDAM Kabupaten Pasuruan optimalkan pelayanan kepada pelanggan, dengan mengedepankan prinsip Kualitas, Kuantitas dan Kontinyu (K3). Dalam perkembangannya, PDAM kemudian mampu memberikan sumbangsih peningkatan pendapatan daerah hingga mendapatkan pengakuan berupa penghargaan sebagai Top BUMD.

Direktur PDAM Pasuruan, Yoyok Widoyoko dalam ngobrol asyik di ‘Gahwa Ra’se WartaBromo’ edisi 26 Agustus 2017 menegaskan, prinsip-prinsip K3 telah dipegang oleh seluruh jajaran PDAM Giri Nawa Tirta yang dipimpinnya.

“Jadi bagaimana pelanggan bisa menikmati air bersih secara merata. Tentunya dibutuhkan (prinsip) K3. Itu dasar pelayanan,” ujar Yoyok.

Ia menyadari terkait pelayanan selama ini, belum semua dapat dijangkau, terutama pada penyaluran air bersih di sejumlah pelosok.

Baca Juga :   Musrenbang Kabupaten Pasuruan Dinilai Hanya Sebatas Formalitas

Pasalnya, dari 24 kecamatan wilayah Pasuruan, sampai saat ini masih 12 kecamatan yang dapat dijangkau.

Ketersediaan sumber air di beberapa tempat masih bergantung ke PDAM Surabaya sampai kondisi lingkungan baik alam dan masyarakatnya, disebut menjadi hal yang harus diperhatikan dalam upaya-upaya pengembangan dan perbaikan layanan.

Lebih jauh dikatakan, kondisi alam (topografi) Pasuruan berupa pegunungan, pesisir dan daratan berpengaruh pada keinginan membangun saluran baru bagi masyarakat yang membutuhkan air bersih.

“Di beberapa tempat ketika akan menyalurkan air ternyata masih harus taping dengan PDAM Surabaya,” ungkapnya.

Diketahui, PDAM Surabaya memiliki penguasaan sumber mata air Umbulan, yang dikatakan sejak pada jaman sebelum kemerdekaan.

Baca Juga :   Keluarga, Fondasi Utama Membangun Masa Depan Anak

Belum lagi jika pihaknya harus menghadapi keluhan pelanggan yang merasa, air bersih yang dibutuhkan tidak mengalir sempurna.

“Diantaranya ternyata, ada pengerjaan sebuah proyek, yang alat beratnya justru merusak pipa,” tambah Yoyok.

Namun demikian, dilanjutkan oleh Yoyok, rangkaian hal tersebut justru menjadi PR (pekerjaan rumah) bersama. Ia pun merasa terlecut untuk semakin meningkatkan pelayanan atas penyediaan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan.

Dengan penguatan manajemen berprinsip K3, PDAM Pasuruan kemudian menjadikan tantangan tersebut menjadi sebuah kekuatan.

Setidaknya selama kurun empat tahun, Yoyok Widoyoko mengerahkan kemampuan personalia (SDM) untuk terus bergerak maju.

Ragam inovasi pelayanan pun digelontor, sehingga akhirnya PDAM Pasuruan mendapatkan pengakuan sebagai Top BUMD tahun 2017, pada tinjauan manajemen keuangan dan kinerja perusahaan.

Baca Juga :   Perbaikan Lingkar Selatan Pasuruan Selesai Desember

Dengan penguatan manajerial itu, PDAM Giri Nawa Tirta pun berhasil menyumbang pendapatan ke daerah sebesar Rp 2,2 milyar. Sebelumnya diketahui BUMD ini memberi sumbangan pendapatan berkisar pada Rp 400 juta sampai Rp 500 juta.

“Alhamdulillah,” kata direktur berkumis ini disertai senyum.

Top BUMD merupakan penghargaan yang diselenggarakan oleh majalah terkemuka, BusinessNews Indonesia.

Dalam penilaiannya, Majalah ini bekerjasama dengan Asia Business Research Center dan sejumlah lembaga diantaranya SGL Management, PPM Manajemen, PT Sinergi Daya Prima, Melani K Harriman & Associate, Dwika Consulting, Intellectual Business Community dan Alvara Strategi Indonesia. (*/*)