Misnadi, Penganut Aliran Matahari Diburu Polisi dalam Tiga Kasus

1300

Pajarakan (wartabromo.com) – Masih ingat dengan kasus Misnadi Abdulah yang dilaporkan ke SPKT Polres Probolinggo oleh NI (13), anaknya sendiri, pada pertengahan September lalu?. Kasus ini terus bergulir, bahkan polisi memburu pria penganut aliran matahari ini, setelah menetapkannya sebagai tersangka dalam tiga kasus.

Tak tanggung-tanggung, warga Desa Krobungan, Kecamatan Krucil itu, menjadi tersangka dalam kasus pencurian dengan kekerasan, kasus pengeroyokan, serta kasus ancaman pembunuhan terhadap anak kandungnya. Saat ini, Misnadi yang mengajarkan aliran Matahari Terbit atau menyembah matahari, tidak diketahui keberadaannya.

“Sudah kami tetapkan sebagai tersangka dalam tiga kasus. Saat ini keberadaannya tidak di Probolinggo, sehingga kami tetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO, red),” kata Kapolres Probolinggo, AKBP. Fadly Samad.

Baca Juga :   Tampilkan Artis Dangdut Rok Mini, Imtihan Madrasah di Kejayan Jadi Perbincangan

Diduga, Misnadi melarikan diri ke daerah Madura, sebagaimana status medsos Facebook-nya pada 18 September 2017 lalu. “selamat tinggal Krobungan Probolinggo… aku kemadura dulu… nunggu air keruh bening kembali.. semoga alloh matahari memberkati kalian semua..amin3x,” kalimat dalam status Facebook Misnadi.

Namun, akun facebook tersebut saat ini sudah suspend, tidak dapat dibuka.

Misnadi dilaporkan oleh NI, anaknya, ke SPKT, Kamis (14/9/2017) lalu. Waktu itu, NI diantar oleh guru sekolah, Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo.

Misnadi dianggap telah mengancam akan membunuh NI jika sampai pukul 18.00 tidak menuruti kemauannya. Ancaman itu diketahui oleh guru sekolah NI, dari akun facebook-nya.

Baca Juga :   Aboge Probolinggo Tetapkan Awal Ramadhan Minggu 28 Mei 2017

Misnadi mengajak anaknya itu menjadi anggota aliran yang dianutnya untuk menyembah matahari.

Misnadi menganggap, matahari merupakan segala sumber kehidupan di dunia ini. Sehingga matahari wajib untuk disembah. Yakni sholat dengan menghadap matahari. Kemudian ada tambahan kata ‘Allah Matahari’ dalam dua kalimat syahadat.

Dari informasi yang diperoleh wartabromo.com, ajaran yang dianut oleh Misnadi Abdullah ini, sudah berjalan dalam 2 tahun terakhir. Selama kurun itu, ada dua pengikut yang tidak lain adalah anaknya sendiri. (cho/saw)