Pengemudi Baru Belajar Kendarai Mobil Diduga Penyebab Pikap Santri Terguling

761

 

Sukorejo (wartabromo.com) – Penyebab pikap terguling hingga melukai 20 penumpang, diduga pengemudi tidak cakap cara kendalikan kendaraan. Polisi pun masih melakukan penyelidikan kasus ini, selain menunggu hasil medis terhadap diri pengemudi pikap yang baru belajar kendarai mobil ini.

Kanitlaka Polres Pasuruan, Iptu Marti mengungkapkan, peristiwa bermula ketika pikap yang dikemudikan Fatkhul (17), asal Kenduruhan, Sukorejo tersebut, tiba-tiba oleng ke arah kanan, saat melaju di jalan raya jurusan Malang-Surabaya itu.

Tidak dijelaskan secara pasti awal mula kenapa kendaraan bak terbuka ini oleng. Hanya saja, dipastikan Fatkhul hilang kendali, tidak mampu menguasai laju kendaraan sarat penumpang waktu itu.

Selanjutnya, dari penggalian keterangan oleh polisi terungkap, bila Fatkhul yang masih berusia sekitar 17 tahun itu, terbilang belum mampu mengemudikan kendaraan roda empat.

Baca Juga :   Duh! Seorang AyahTolak Jasad Anaknya Yang Diduga Jadi Pencuri

“Tidak bisa menguasai laju kendaraan sehingga oleng ke kanan, menabrak median dan terguling. Usia mash kurang lebih 17 tahun, belum punya SIM. Baru bisa nyopir juga,” ungkap Marti.

Saat ini, pihaknya masih belum menentukan penanganan hukum terhadap kasus pikap rombongan santri asal Ponpes Raudhatul Anwar, Tanjungarum ini.

Pihak kepolisian masih menunggu obeservasi medis terhadap Fatkhul, yang juga salah satu santri Ponpes Raudhatul Anwar, Tanjungarum tersebut. Dijelaskan, ia sempat mengalami kram pada perut, meskipun tubuh bagian luar tidak menderita luka lecet setelah pikap terguling.

Diwartakan, pikap dengan nopol W-8087-NJ, terguling di jalan raya Sukorejo, tepatnya di depan gerbang gading 2 TSI Prigen, sekitar pukul 13.30 WIB, Minggu (14/1/2018).

Baca Juga :   Pakar Hukum : Pemberhentian Kades Candiwates Perlu Dipertanyakan

Dijelaskan, mobil bak terbuka ini dipenuhi rombongan santri asal Ponpes Raudhatul Anwar, Tanjungarum. “Kami mau pulang, habis ngaji dan dzikir di Sudan, Wonorejo,” ucap salah satu penumpang.

Sedikitnya 20 penumpang pikap harus dirawat karena mengalami luka-luka. 7 diantaranya dilaporkan kritis dan harus dirujuk ke rumah sakit di Malang maupun ke RSUD Bangil, untuk mendapat penanganan lebih memadai. (ono/ono)