12 Nelayan Tetap Lanjut Melaut Meski Cuaca Buruk

815

Pasuruan (wartabtomo.com) – Kapal dari duabelas nelayan disebut tetap melanjutkan perjalanan, meski ratusan nelayan dengan perahu kecil berbalik arah, saat mengetahui kondisi di lautan berbahaya. Akibatnya, kapal milik Dawik dihantam ombak besar hingga terbalik saat melaju di Teluk Bawang.

Hal itu diungkap Nur Hamidah (45) salah satu kerabat korban, Dawik, yang juga warga Dusun Pesisir Desa Mlaten Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan.

Menurutnya, puluhan perahu nelayan pada Senin (22/1/2018) sore menjelang maghrib itu, berduyun-duyun merapat ke daratan.

“Memang mulai jam 16.00 WIB sampai menjelang Maghrib itu, cuaca (di lautan) buruk. Banyak perahu yang pulang,” ujar Hamidah, kemarin malam.

Digambarkan, perahu-perahu tersebut berukuran lebih kecil bila dibandingkan dengan kapal yang digunakan melaut oleh duabelas nelayan tersebut. Sementara itu warga sekitar menyebut kapal yang ditumpangi nelayan yang tenggelam tersebut “kapal Jurung”. Kapal ini dapat menampung sekitar 12-13 nelayan.

Baca Juga :   Doa Lintas Agama Suku Tengger Jelang Pilpres

Sementara itu menurut Ismail, tetangga korban mengatakan cuaca pesisir Pantai Nguling memang buruk, bahkan anginnya juga cukup kencang. Namun Nelayan tersebut tetap nekad melaut untuk mencari ikan.

“karena kemarin penghasilannya orang dapat banyak, jadi tergiur. Makanya tetap berangkat bekerja,” Imbuh Ismail.

Diberitakan sebelumnya, Ombak besar tiba-tiba menghantam kapal nelayan ini. Bahkan, amukan ombak dirasakan sampai dua kali, hingga kapal terbalik dan keduabelas nelayan terpencar. Dikatakan tujuh nelayan mampu bertahan dengan berpegangan di badan kapal, tapi lima lainnya menjauhi kapal yang terbalik kala itu.
Peristiwa tersebut, membuat pemilik kapal, Dawik meninggal dunia. Sementara sepuluh nelayan lainnya kemudian berhasil diselamatkan. Hanya saja sampai saat ini, satu nelayan diantaranya masih dalam proses pencarian. (may/ono)