Mengerikan, AJI Ungkap 640 Kasus Kekerasan Jurnalis dalam Kurun Satu Dekade

971

Surabaya (wartabromo.com) – Aliansi Jurnalis Independen (AJI), ungkap 640 kasus kekerasan dialami jurnalis pada kurun 10 tahun terakhir. Berbagai bentuk kekerasan, berupa fisik, intimidasi atau teror, perampasan alat kerja sampai penghilangan paksa hasil karya.

Hal itu diungkap dalam siaran pers AJI Surabaya, dalam rangakaian Hari Kebebasan Pers se-Dunia, Kamis (3/5/2018).

Disebut kemudian, kekerasan dalam satu dekade itu, diantaranya terjadi pada wartawan Radar Madura, Ghinan Salman, pada 2016. Ia dikeroyok pegawai negeri sipil saat melakukan peliputan dan kasusnya pun tak kunjung disidangkan.

“Begitu juga dengan jurnalis Harian Surya, Sugiono yang dituduh mencemarkan nama baik dalam UU ITE ketika berusaha memverifikasi informasi,” lanjut AJI dalam siaran pers.

Baca Juga :   Jumat Barokah, Polisi-Jurnalis Bagikan Nasi Bungkus

Bahkan, beberapa jurnalis dibunuh karena berita. Prabangsa, jurnalis Radar Bali, dibunuh pada 2009 lalu. Ada berbagai kasus pembunuhan terhadap jurnalis yang belum juga dituntaskan. Kasus pembunuhan ‘terbengkalai’ itu salah satunya, kasus Fuad Muhammad Syafruddin, jurnalis Bernas, yang dibunuh pada 1996 silam.

Selanjutnya, keprihatinan juga adanya intervensi pemilik media ke ruang redaksi. Dalam catatan AJI kali ini, disebut pemilik media, khususnya mereka yang merangkap sebagai pemilik sekaligus ketua partai.

“Dalam banyak kasus, media massa ini malah berubah menjadi corong politik partai pemilik media,” lanjut AJI.

Selanjutnya AJI menyatakan, banyak pekerjaan rumah bagi para jurnalis untuk mewujudkan kebebasan pers. Menurut AJI, kemerdekaan itu adalah bebas dari rasa takut ketika berbicara tentang praktik ketidakadilan, bebas menjadi jurnalis yang bukan corong rezim, bukan pula tadah ludah pemilik media partisan.

Baca Juga :   Diprotes Limbahnya Cemari Sungai, PT Sudali Mulai Bangun IPAL

“Ketika itu belum juga terwujud, maka kebebasan pers belum sepenuhnya menemukan bentuknya,” tandas AJI.

Selamat Hari Kebebasan Pers se-Dunia. (ono/ono)