Disperindag Kabupaten Pasuruan Lakukan Monitoring Makanan Takjil

1034

Pastikan aman – Disperindag Kabupaten Pasuruan bersama sejumlah petugas dari instansi lain, melakukan monitoring di sejumlah titik, untuk pastikan takjil aman dikonsumsi.

 

Pasuruan (wartabromo.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan menggelar Monitoring Takjil, Rabu (06/06/2018) sore. Upaya ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya bahan makanan berbahaya, dijual bebas selama puasa,

Gatot Sutanto, Kasi Perdagangan Dalam Negeri pada Disperindag Kabupaten Pasuruan mengatakan, pihaknya menggandeng Dinas Kesehatan, Satgas Pangan, Polres Pasuruan dan Kodim 0819 Pasuruan untuk sama-sama melakukan pengawasan tersebut.

“Kita ajak semua pihak yang memiliki keterkaitan. Seperti Dinas Kesehatan yang kita ajak untuk bisa menguji tingkat kebersihan makanan atau minuman yang dijual bebas ke masyarakat,” katanya.

Baca Juga :   Bawa Sajam, Dua Santri Padepokan Dimas Kanjeng Ditangkap

Monitoring takjil dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya pedagang yang menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Beberapa sampel dari jenis makanan yang dijual, diambil dan diteliti. Kata Gatot, sampel tersebut diperlukan untuk mengecek ada tidaknya bahan-bahan kimia berbahaya yang digunakan penjual dalam membuat makanan takjil.

“Tidak semua kita ambil, tapi hanya ada beberapa saja untuk memastikan tidak adanya penggunaan bahan kimia yang bisa saja digunakan untuk mengawetkan makanan agar lebih tahan lama,” beber dia.

Sementara itu, saat ditanya seputar hasil monitoring, Gatot menegaskan, pihaknya tidak menemukan makanan atau minuman yang berbahaya untuk dikonsumsi. Hanya saja, cara penyajian yang kurang bersih masih seringkali dilakukan oleh para penjual makanan takjil tersebut.

Baca Juga :   Seluruh Anggota Dewan Dinas Luar saat Santri Probolinggo Gelar Aksi Kecam Fadli Zon

“Mereka kan jualnya di pinggir jalan besar. Nah polusi dari debu khan pasti masuk ke makanan, sehingga kita himbau kepada para penjual untuk menyajikan makanan dalam wadah yang lebih higienis, agar kuman tidak masuk ke makanan atau minuman,” imbuhnya. (mil/ono)