Server Mati Warnai Penerimaan Siswa SMPN di Kota Probolinggo

1712

Probolinggo (wartabromo.com) – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (P2DB) 2018-2019 di Kota Probolinggo diwarnai dengan pemadaman listrik. Akibatnya server yang digunakan dalam pendaftaran online itu, mati, hingga dikeluhkan oleh wali murid yang ingin mendaftar anaknya.

Salah satu terdampak diantaranya di SMPN 3 di jalan Hayam Wuruk Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan. Di sekolah yang sempat ricuh dalam P2DB itu, puluhan orang tua yang antri kebingungan. Mereka yang enggan antri memilih pulang ke rumahnya masing-masing. Sementara yang lainnya tetap menunggu hingga server normal kembali.

“Nggak tahu mas, saat antri tiba-tiba petugasnya bilang kalo server di dinas pendidikan mati. Ya sepertinya mereka tidak punya persiapan dalam menggelar zonasi Ini,” kata Ivan, salah satu orang tua calon siswa.

Baca Juga :   Pelapor Enggan Berdamai Dengan Keluarga Tersangka Pencurian Kayu

Gangguan server akibat aliran listrik padam dibenarkan oleh Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Probolinggo, Budi Wahyu Wianto. Mati listrik itu terjadi sekitar pukul 9.00 hingga 10.00. Sehingga server online yang dimiliki oleh yang berada di jalan Basuki Rachmat, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan mati.

“Tidak berfungsinya server pendaftaran sekolah, akibat gangguan listrik sehingga server mati. Namun setelah melapor ke pihak PLN dan langsung ditangani. Sekitar satu jam kemudian server kembali normal,” tutur Budi.

Menurut Manager Rayon PLN Probolinggo, Fajar Rio, pemadaman aliran listrik terjadi karena pohon tumbang. Lokasinya terjadi di jalan Hayam Wuruk. Pohon yang roboh itu mengenai jaringan listrik milik PLN. “Iya mas, terjadi gangguan di daerah hayam wuruk, ada pohon tumbang dan mengenai kabel listrik sehingga terjadi mati lampu. Namun sudah di tangani oleh teman-teman di lapangan,” katanya secara terpisah. (fng/saw)