Dihakimi Bakorpakem, Bintaos Keok

1134


Probolinggo (wartabromo.com) – Pemilik batu nisan raksasa Nur Slamet atau Bintaos, mendapat cercaan saat menghadiri rapat dengan Bakorpakem. Ia pun keok dan menerima batu nisan miliknya dibongkar paksa oleh pemerintah.

Tim Bakorpakem Kabupaten Probolinggo memanggil Nur Slamet atau Bintaos pada Kamis (12/7/2018). Ia dipanggil untuk klarifikasi pembangunan nisan raksasa yang meresahkan warga itu. Bintaos pun datang dengan pakaian ala penduduk Bali.

Dalam rapat di ruang Kasi Intelejen Agus Budiyanto itu, selain ketua Bakorpakem Massa Lubis, juga tampak hadir anggota bakorpakem dari unsur MUI, FKUB, Kodim, Polres, Bakesbangpol, dan Dewan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo.

Dalam pertemuan itu, Bintaos menjelaskan motif pembangunan batu nisan raksasa itu. Selain sebagai bentuk kecintaannya pada seni, komplek itu sebagai persiapan makam dirinya saat mati. Sebab sesuai prediksinya, mantan narapidana kasus penipuan itu akan mati pada 2085 nanti.

Baca Juga :   Indra Iskandar Ditahan di Rutan Medaeng

Setelah dicecar dengan segala argumen, Bintaos akhirnya keok juga. Ia pun menerima permintaan dari Bakorpakem yakni dengan membongkar batu nisan raksasa itu. Bintaos pun menandatangani surat pernyataan kesediaan nisan raksasa itu dibongkar oleh pemerintah.

“Hasilnya disepakati bahwa bangunan itu akan dirobohkan dalam waktu dekat. Sebab itu tidak sesuai dengan syariat agama Islam dan bisa menimbulkan mudharat. Secepatnya dirobohkan, nanti kita koordinasi dengan Bakesbangpol. Tidak ada ganti rugi dalam hal ini,” kata Nadda Lubis, yang juga Kepala Kejari KabupatenProbolinggo.

Bintaos sendiri mengaku menerima keputusan itu, karena ingin situasi probolinggo tetap kondusif. Ia pun rela batu nisan itu menjadi puing-puing. Meski dibangun dengan dana sebesar Rp. 150 juta. Lahan itu juga akan difungsikan kembali sebagai lahan persawahan.

Baca Juga :   Agresi Dangdut Ngeres

“Jika mau dibongkar silahkan, asalkan setelah itu sampah-sampahnya harus dibersihkan. Karena akan saya buat untuk menanam tembakau. Saya hanya minta materialnya dipindahkan ke depan. Ya gimana lagi kan sudah tanda tangan,” kata pria yang membuka praktek paranormal ini. (cho/saw)