Revitalisasi Pasar Telan Rp21 M, Ini Pekerjaan Berat Pemkab Pasuruan

1185

Pasuruan (wartabromo.com) – Tahun ini, Kabupaten Pasuruan digelontor anggaran sebanyak Rp21 miliar untuk revitalisasi pasar. Dana bersumber dari APBD dan sebagian besar dari pusat itu diharap mampu memperbaiki kondisi sekaligus perilaku pedagang pasar.

Perubahan wajah sejumlah pasar sepertinya menjadi salah satu perioritas pembangunan Kabupaten Pasuruan tahun 2018.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan, Edy Suwanto menyebutkan revitalisasi pasar dilakukan oleh pemerintah daerah dan pemerintahan pusat untuk membangun ekonomi masyarakat, disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Menurutnya, tidak seharusnya pasar ditinggalkan oleh masyarakat pembelinya. Itulah kemudian, pasar-pasar tradisional harus merubah tampilan dan menyesuaikan dengan wajah lebih ‘fresh’.

Berkenaan dengan itu, anggaran sebesar Rp21 miliar disediakan, terdiri dari Rp9 miliar dana bersumber APBD Kabupaten Pasuruan, sedangkan Rp12 miliar dari APBN. Penyediaan anggaran dari pusat itu, diberikan untuk pembangunan dua pasar tradisional, yakni Pasar Sukorejo dan Winongan.

Baca Juga :   Terduga Pelaku Bom di Pogar Baru Bermukim 6 Bulan

Hanya saja, menurut Edy, pekerjaan terberat adalah membangun mental pedagang, sehingga sepatutnya dapat segera menyesuaikan diri dengan perubahan.

“Tantangannya berat, revitalisasi pasar harus berjalan bersamaan dengan pembinaan mental serta cara pikir pedagang,” ungkap Edy Suwanto, Selasa (4/9/2018).

Diungkapkan, sikap ‘kolot’ pedagang, lumrahnya berupa sikap enggan menempati lapak baru untuk berjualan dan tetap memilih suasana pasar seperti masa lalu. Bahkan, mereka memilih berjualan di tempat yang bukan peruntukkannya, seperti berjualan di depan pintu gerbang atau tempat lain yamg justru lebih dapat disebut mengganggu fungsi pasar.

Bagi Edy, hal itu itu justru menjadi tantangan, sehingga ada perubahan mental dan pola pikir pedagang. Sehingga, bila dirujuk pada tujuan semula, Edy menambahkan, revitalisasi pasar diyakini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama pedagang sebagai pelakunya, sebagaimana visi pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan selama ini. (hrj/ono)