Perkuat Persaudaraan, Tradisi Sedekah Bumi Warga Prigen Digelar

2352

Prigen (wartabromo.com) – Warga Kelurahan/Kecamatan Prigen gelar sedekah bumi, Senin (10/09/2018). Selamatan desa ini sebagai bentuk syukur kepada sang pencipta atas limpahan hasil pertanian, sekaligus satukan rasa kebersamaan.

Camat Prigen, Mujiono mengungkapkan kebanggaan. Di masa milenial seperti sekarang ini, sedekah bumi masih tetap dilestarikan.Tradisi yang digelar dua tahunan itupun dinilai, tetap mampu sebagai perekat dan kerukunan warga.

“Selain sebagai rasa syukur kepada sang pencipta, sedekah bumi ini juga sebagai wujud pelestarian budaya yang sudah dilakukan turun- temurun, kata mbah-mbah dulu Sedekah Bumi dapat menolak balak atau menjauhkan dari musibah karena Sedekah Bumi sama dengan memberi sodaqoh,” kata Mujiono.

Rangkaian sedekah bumi, terbilang masih seperti sebelumnya. Arak-arakan hasil bumi dan berbagai makanan, yang ditata dalam ancak hingga kemudian dipungkasi dengan perebutan ancak yang di panggul warga.

Baca Juga :   Pencak Silat, Bela Diri Sarat Filsafat

Perebutan ancak dilakukan di punden desa yang sebelum perebutkan, didahului dengan memanjatkan doa bersama dipandu sesepuh desa. Harapannya, supaya desa menjadi aman damai tentram dan makmur.

Kemeriahan berlanjut dengan tayuban, yang dilakukan sampai sore hari. Barulah pada malam hari dilanjutkan dengan pagelaran kesenian ludruk sampai pagi.

Selain diramaikan ratusan peserta dari masyarakat, gelaran ini juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan; Ketua Komisi II, Andri Wahyudi san Muspika setempat.

Warga termasuk di Dusun Kesiman itupun diajak, untuk tetap mempertahankan tradisi yang sudah dilakukan sejak puluhan atau bahkan ratusan tahun lalu.

Beberapa kalangan menganggap sedekah desa atau sedekah bumi, merupakan budaya, yang memiliki efek positif. Pasalnya, selain bisa jadi ajang pererat persaudaraan, juga bisa menjadi daya tarik wisata.

Baca Juga :   Bocah SD Disetubuhi Ayah Tiri 2 Kali di Depan TV, 2 Kali di Kamar Mandi

“Untuk itu, saya minta kepada semua warga untuk terus mempertahankan tradisi ini,” ucap Sudiono, ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, dalam sambutannya. (mil/ono)