Pasuruan (wartabromo.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) ungkap 15.530 kasus hipertensi (tekanan darah tinggi) di Kota Pasuruan. Meski demikian, tak ada catatan medis yang mengungkap adanya kematian, akibat hipertensi.
Kasie Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Kota Pasuruan, Muhadi mengatakan, jumlah ini tercatat sejak Januari hingga Juni 2018.
Ia menyebut, faktor usia tidak menjadi penghalang penyakit hipertensi. Rentan usia yang memiliki riwayat hipertensi, bahkan bisa pada usia 15 tahun ke atas.
“Sekarang, hipertensi tak cuma usia 45 tahun ke atas, remaja usia 15 tahun juga sudah ada yang darah tinggi,” ujar Muhadi, Rabu (7/11/2018).
Menurut Muhadi, hipertensi dapat dideteksi sejak dini, dilakukan oleh Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk Penyakit Tidak Menular. Pemeriksaan dimulai dari cek secara berkala, tes tekanan darah, ukur lingkar perut, hingga tinggi badan.
Meskipun penderita hipertensi mencapai 15.530, Muhadi meng-klaim tidak ada kasus kematian yang disebabkan karena menderita hipertensi. Jikalau memang ada yang meninggal, hal itu merupakan kasus hipertensi yang tidak tetangani dengan baik, sehingga menimbulkan penyakit penyerta. Diantaranya serangan jantung, pecahnya pembuluh darah dan penyakit lainnya.
Diketahui, seseorang dikatakan hipertensi ketika tekanan darahnya melebihi 140/90 mmHG dalam kondisi ideal (sebelumnya tidak melakukan aktivitas berlebihan seperti joging ataupun berlari). Selain tekanan darah, lingkar perut di atas 80 cm juga dapat menjadi salah satu indikator seseorang memiliki riwayat hipertensi.
Muhadi menuturkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi, diantaranya cek kesehatan secara berkala, meninggalkan rokok, rajin berolahraga, diet seimbang, istirahat cukup dan mengelola stres.
“Makan sayur dan buah juga harus lebih digalakkan lagi,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, tahun 2017, ditemukan kasus hipertensi sebanyak 22.025 dengan tentang usia 15 tahun ke atas. (trl/ono)
