Seismograf BMKG Prigen Rekam Peristiwa Jalan Gubeng Ambles

1111

Prigen (wartabromo.com) – Tragedi amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng, Surabaya ternyata tercatat pada sensor seismik BMKG PPJI (Prigen Pasuruan Jawa Indonesia). Sensor tersebut mencatat sebanyak dua kali peristiwa amblesan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofisika BMKG Prigen, Sujabar kepada wartabromo.com, yang mengungkapkan, jika amblesan pertama tercatat pada pukul 21.41.27 WIB sedangkan amblesan kedua pada pukul 22.30.00 WIB.

“Iya, di kantor Tretes, Prigen sudah terpasang seismograf, untuk perekam getaran di bumi. Dan memang benar alat kita pada jam tersebut merekam getaran yang diakibatkan adanya proses pergerakan atau longsoran dari lokasi tersebut,” ungkapnya melalui sambungan telepon.

BMKG PPJI (Prigen Pasuruan Jawa Indonesia) memang yang terdekat lokasi longsoran tersebut, dengan jarak lurus sejauh 48 km.

Baca Juga :   Awas! Leptospirosis Intai Warga Kota Probolinggo

Dijelaskan kemudian, berdasarkan hasil analisis gelombang sensor seismik yang tercatat, diketahui amblesan memiliki kekuatan lebih kurang dari 1 Scala Richter dan dipastikan peristiwa ini bukan diakibatkan oleh gempa bumi (aktivitas tektonik), melainkan hanya peristiwa amblesan tanah.

“Peristiwa ini lebih tepat disebut sebagai amblesan tanah, bukan likuifaksi, karena tidak ada fenomena mencairnya material tanah di lokasi kejadian,” paparnya.

Diketahui, peristiwa amblesan tanah yang terjadi di Jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya mengakibatkan kedalaman lubang tanah seluas sekitar 30 meter dan lebar 8 meter. (ptr/ono)