Jadi Biang Macet, TL Baru di Kota Pasuruan Dikeluhkan

2602

Pasuruan (wartabromo.com) – Baru beberapa hari diuji coba di Kota Pasuruan, Area Traffic Control System (ATCS) ramai mendapat keluhan. Traffic Light (TL) baru ini, dinilai justru jadi biang kemacetan.

Salah satu titik yang menjadi langganan kemacetan parah adalah simpang empat Kebonagung. Jika pengendara dari arah timur menuju Kebonagung, dipastikan harus bersabar, karena kendaraan mengular hingga perempatan Purut.

“Lampu merahnya baru, tapi macetnya tambah parah,” ungkap Faiz Angga salah satu pengguna jalan, Sabtu (22/12/2018)

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Pasuruan menjelaskan, TL baru tersebut bekerja secara otomatis, menggunakan sensor kamera berbasis micro controller, berbeda dengan sistem timer manual yang biasanya terpasang di rambu TL.

Baca Juga :   Asyiknya Beli Mangga Petik Pohon… Pilih Sendiri, Langsung Dinikmati

Namun, sepertinya sensor dinilai belum bekerja efektif. Seperti yang dialami Hartono, warga Jalan Gajahmada Kota Pasuruan, ketika mengendarai motor hendak berangkat kerja.

“Di Gajahmada (simpang empat Penjara) jalannya lengang, tapi lampunya masih menyala hijau,” ujar Hartono.

Dengan ATCS kali ini, ketika keluar gang bersamaan lampu menyala hijau, dengan kecepatan sedang, ia bisa langsung berbelok ke arah Panglima Sudirman. Ini karena lampu masih menyala hijau, meski kondisi jalan sangat lengang.

Hal itu berbeda dengan sistem TL timer sebelumnya, lampu hijau bakal segera berganti merah, ketika motor yang dikendarai mulai dilajukan di depan gang, berjarak 200 meter dari simpang empat penjara itu.

Baca Juga :   Upah Membengkak, Buruh di PIER Terancam PHK

Sehingga jika sesuai dengan ATCS seharusnya –sebagaimana sempat disosialisasikan-, kondisi jalan yang lengang memungkinkan lampu hijau menyala cukup dan segera berganti merah.

Menanggapi hal ini, Andriyanto, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Pasuruan, dihubungi via telepon, membenarkan kemacetan yang semakin panjang, pasca pemasangan ATCS.

“Iya benar, nanti akan saya laporkan ke atasan, biar ditindaklanjuti,” tutur Andriyanto.

Seperti diwartakan sebelumnya, ATCS dikatakan lebih adaptif, karena sensornya dapat membaca pergerakan kendaraan. Apabila kendaraan sedang padat di salah satu ruas, secara otomatis durasi lampu hijau akan lebih lama, sedangkan yang lengang akan lebih cepat, karena salah satu tujuannya memang untuk mengurai kemacetan. (bel/ono)