Catat 19 Kasus Sepanjang Januari, Ini Langkah Gus Irsyad Menekan DBD

1213

Pasuruan (wartabromo.com) – Ada 19 laporan warga terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) di bulan januari 2019 lalu. Seluruh dinas dan instansi jajaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan didorong bersama meningkatkan kewaspadaan.

Penyakit DBD merupakan penyakit berbahaya, apabila tidak ditangani dengan cepat. Terbukti dari 19 laporan warga, 2 diantaranya meninggal dunia akibat DBD.

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk sebagai bagian dari bentuk kewaspadaan. Dorongan utamanya, disampaikan kepada seluruh Dinas/Badan/Kantor, Camat, Lurah/Kepala Desa untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan mengidentifikasi bahaya DBD melalui Gerakan Masyarakat (Germas).

“Apalagi musim penghujan seperti sekarang ini, banyak tempat-tempat yang tergenang air dan dijadikan sarang nyamuk DBD. Harus kita waspadai sedini mungkin, demi dapat menjaga kesehatan lingkungan kita masing-masing,” kata Irsyad Yusuf usai bermain sepakbola bersama Brimen FC Lumajang, di Stadion R Soedrasono, Pogar Bangil, Sabtu (02/02/2019) pagi.

Baca Juga :   Dinilai Strategis, Pangdam V/Brawijaya Pastikan Tak Tinggalkan Ponpes Hadapi Pilkada

Selama ini, Pemkab Pasuruan telah mencanangkan G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik) sebagai langkah untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aeides Aegepty.

“Intinya, setiap satu rumah bertanggungjawab terhadap Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan rumahnya. Mari bersama-sama membersihkan lingkungan di sekitar tempat kerja maupun tempat tinggal masing-masing dan melaksanakan 3M plus,” ucapnya kemudian.

Untuk mendukung pencanangan G1R1J, Pemkab Pasuruan melalui Dinas Kesehatan telah mencetak 350 kader gemas darling (gerakan masyarakat sadar lingkungan) melalui 5 angkatan dan tersebar di seluruh desa endemis.

Setiap kader diminta dapat menjadi supervisor jumantik di setiap desa endemis yang bertugas merekap pelaporan koordinator jumantik di setiap RT (rukun tetangga) di wilayah desa endemis.

Baca Juga :   KM Multi Prima Tenggelam, 7 Korban Selamat Dibawa ke Probolinggo

“Jumantik juga berperan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapaan masyarakat menghadapi demam berdarah dengue (DBD). Maka dari itu, peran jumantik dan kader sangat penting,” tambahnya. (mil/ono)