Hujan Abu Bromo Tak Pengaruhi Penerbangan

903

Probolinggo (wartabromo.com) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan kode Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) dengan warna ‘oranye’ menyusul hujan abu di Gunung Bromo. Kode tersebut menjadi petunjuk penerbangan bagi Kementerian Perhubungan dan 3 Bandara di Jawa Timur.

Kode VONA oranye artinya ketinggian abu di bawah 5.000 meter di atas permukaan laut. Kode itu dikeluarkan menyusul meningkatnya aktivitas kegempaan di Gunung Bromo. Dimana asap tebal membubung setinggi 700 meter dari puncak kawah Bromo, sejak Senin (18/2/2019). Kolom asap itu, juga membawa material abu vulkanik. Sehingga mengakibatkan hujan abu tipis di sekitar Gunung Bromo.

Kode VONA oranye juga menunjukkan, bahwa abu yang dikeluarkan gunung api, intensitasnya rendah. Laporan VONA berisikan informasi waktu letusan, tinggi letusan serta warna abu. Pada Selasa pukul 06.00 WIB, dilaporkan tinggi kolom abu sekitar 600 meter dari atas puncak (2.929 meter di atas permukaan laut).

Baca Juga :   KPU Kabupaten Pasuruan Melantik 48 PPK Tambahan

“Informasi dari Darwin VAAC (Volcanic Ash Advisory Center atau Pusat Penasihat Abu Vulkanik, red). Diprediksi sebaran abu vulkanik masih belum terdeteksi. Kami akan memantau perkembangan-perkembangannya untuk update ke depan. Akan tetapi tetap waspada bagi penerbangan. Terima kasih,” tulis Kasi Data dan Informasi BMKG Wilayah III Juanda, Teguh Tri Susanto, di grup whatsapp INFO PUBLIK BMKG JATIM, Selasa (19/2/2019).

Pengamat PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) di Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) Bromo, Wahyu Andrian Kusuma mengatakan, asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan coklat. Asap ini dengan intensitas tipis hingga tebal dengan tinggi mencapai 700 meter atas puncak kawah.

Baca Juga :   Raya Buluagung Kembali Tergenang, Lalin Merambat

Sementara aktivitas kegempaan gunung dengan ketinggian 2.329 mdpl itu, terekam terjadi terus menerus. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 1 mm. “Untuk tingkat aktivitas Gunungapi Bromo Level II atau Waspada. Bukan level III atau siaga,” tegas pelaksana tugas (plt) kepala PPGA Bromo ini. (saw/saw)